Musda Demokrat Sulsel Diharap Tidak Ciptakan Preseden Buruk
Senin, 20 Desember 2021 - 20:47 WIB
Selain itu, ada beberapa catatan negatif yang ditorehkan Ulla selama memimpin Demokrat Sulsel . Mulai dari berkurangnya kursi parlemen di semua tingkatan hingga lemahnya konsolidasi kepengurusan DPD ke tingkat DPC, apalagi ke tingkat ranting.
"Ulla jarang kunjungi daerah. Pernah terjadi bendahara DPC meninggal, tapi SK (penggantian) baru keluar tiga bulan setelahnya, padahal itu dibutuhkan untuk pencairan dana di Kesbang. Ya ibarat nilai, sembilan lawan enam dan kita tentunya ingin yang terbaik," ungkapnya.
Hal senada disuarakan Ketua DPC Demokrat Toraja Utara, Hatsen Bangri. Adapun preseden buruk yang diharapkan pihaknya tidak muncul pada musda adalah penolakan LPj Ketua Demokrat Sulsel. Nah, hal tersebut tentunya tidak akan terjadi bila Ulla mau legowo. Terlebih, dukungan mayoritas DPC sudah dipastikan mengarah ke rivalnya.
Ia mengakui pihaknya mempertimbangkan menolak LPj UIla bila masih ngotot memimpin Demokrat Sulsel. Toh, kepengurusan yang berjalan bisa dibilang gagal. Pihaknya ingin ada penyegaran dan percaya IAS merupakan figur tepat untuk mengembalikan kejayaan Demokrat di Sulsel .
Ia mencontohkan kepengurusannya di Toraja Utara tidak pernah dilantik oleh Ulla. Lalu, saat ada usungan Demokrat maju di Pilkada Toraja Utara 2020, perhatian DPD pun sangat minim. Kondisi itu pula yang membuat figur usungannya itu, yang belakangan terpilih menjadi bupati malah pindah ke Partai Golkar.
"Yang saya sangat disayangkan adalah Ulla dalam kurun lima tahun terakhir tidak pernah melantik kepengurusan (Demokrat) Toraja Utara. Perhatian ke usungan yang belakangan jadi bupati pun kurang, tidak ada satupun kalimat untuk Bupati Toraja Utara terpilih, hingga akhirnya pindah ke Golkar. Kami dibiarkan bagai ayam kehilangan induk," tuturnya.
"Ulla jarang kunjungi daerah. Pernah terjadi bendahara DPC meninggal, tapi SK (penggantian) baru keluar tiga bulan setelahnya, padahal itu dibutuhkan untuk pencairan dana di Kesbang. Ya ibarat nilai, sembilan lawan enam dan kita tentunya ingin yang terbaik," ungkapnya.
Hal senada disuarakan Ketua DPC Demokrat Toraja Utara, Hatsen Bangri. Adapun preseden buruk yang diharapkan pihaknya tidak muncul pada musda adalah penolakan LPj Ketua Demokrat Sulsel. Nah, hal tersebut tentunya tidak akan terjadi bila Ulla mau legowo. Terlebih, dukungan mayoritas DPC sudah dipastikan mengarah ke rivalnya.
Ia mengakui pihaknya mempertimbangkan menolak LPj UIla bila masih ngotot memimpin Demokrat Sulsel. Toh, kepengurusan yang berjalan bisa dibilang gagal. Pihaknya ingin ada penyegaran dan percaya IAS merupakan figur tepat untuk mengembalikan kejayaan Demokrat di Sulsel .
Ia mencontohkan kepengurusannya di Toraja Utara tidak pernah dilantik oleh Ulla. Lalu, saat ada usungan Demokrat maju di Pilkada Toraja Utara 2020, perhatian DPD pun sangat minim. Kondisi itu pula yang membuat figur usungannya itu, yang belakangan terpilih menjadi bupati malah pindah ke Partai Golkar.
"Yang saya sangat disayangkan adalah Ulla dalam kurun lima tahun terakhir tidak pernah melantik kepengurusan (Demokrat) Toraja Utara. Perhatian ke usungan yang belakangan jadi bupati pun kurang, tidak ada satupun kalimat untuk Bupati Toraja Utara terpilih, hingga akhirnya pindah ke Golkar. Kami dibiarkan bagai ayam kehilangan induk," tuturnya.
(tri)
tulis komentar anda