Kisah Masjid Selawe dan Silsilah Lahirnya Pendiri NU KH Hasyim Asyari

Sabtu, 30 Mei 2020 - 05:05 WIB
Di tempat ini, KH Abdussalam menempa para santrinya dengan ilmu syariat, ilmu hakikat dan ilmu kanuragan.

Selama 13 tahun bergelut di tempat ini, KH Abdussalam berhasil menyulap Dusun Gedang yang awalnya hutan belantara menjadi perkampungan dengan penduduk yang padat. Termasuk pondok pesantrennya juga terus berkembang.

Dari Masjid Selawe inilah, pondok pesantren yang dirintis KH Abdussalam mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Setelah usianya lanjut, KH Abdussalam menyerahkan kepemimpinan pesantren kepada dua menantunya, yaitu Kiyai Usman dan Kiyai Said.

Atas restu KH Abdussalam, pondok pesantren ini kemudian dibagi dua. Kiyai Said mengembangkan pesantren di sebelah barat Sungai Tambakberas (Dusun Tambakberas) dan Kiyai Usman tetap memegang pesantren di timur sungai (di Dusun Gedang).

Setelah kedua kiyai ini wafat, pesantren di barat sungai dikembangkan lagi oleh putra Kiyai Said, yaitu KH Hasbulloh. Sedangkan pesantren di timur sungai tidak ada yang melanjutkan karena Kiyai Usman tidak memiliki anak laki-laki.

Untuk menyelamatkan pendidikan para santrinya, Kiyai Asyari, menantu Kiyai Usman, kemudian memboyong para santri di timur sungai ke Desa Keras, Kecamatan Diwek Jombang yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Tebuireng.

Dari Kiyai Asyari itulah, kemudian lahir putranya yang menjadi ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH Hasyim Asyari.

Sedangkan Pondok Pesantren Tambakberas juga terus berkembang pesat dan menjadi pondok pesantren terbesar dan tertua di Kabupaten Jombang hingga sekarang.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content