Geger, Hakim PTTUN Asal Jakarta Tewas dalam Kamar Kosnya di Makassar
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 19:57 WIB
MAKASSAR - Warga Jalan Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar , digegerkan dengan ditemukannya salah satu hakim di Pengadilan Tinggi Tata usaha Negara (PTTUN) Makassar, tewas dalam kamar kosnya , Jumat (13/8/2021).
Pria paruh baya itu bernama H Satibi Hidayat (63) dia ditemukan pertama kali oleh penjaga kosan atau sekiriti bernama Asrianto.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais mengatakan, pria tersebut merupakan salah satu hakim di PTTUN Makassar.
“"Tadi pagi Pak Asrianto ini mau bawakan makanan, terus mengetuk pintu tidak menjawab, kebetulan pintu kamar tidak terkunci, yah disitulah ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi terbaring di atas tempat tidur dengan menggunakan selimut biru," kata Rais kepada SINDONews.
Rais menyebutkan, almarhum sudah mendiami kosan itu sejak tiga tahun terakhir. "Di TKP itu juga ada beberapa hakim PTTUN yang tinggal, karena kan dekat dengan kantornya mereka di Jalan AP Pettarani. Kalau lamanya bertugas saya kurang tahu," tuturnya.
Saat ini, kata Rais, jenazah Satibi masih ditangani Tim Dokpol Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Kalau otopsi tergantung keluarganya, tapi kemungkinan besar tidak diotopsi karena keluarganya tidak minta diotopsi. (keluarganya) ada di Jakarta," paparnya.
Dia menambahkan, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Di TKP polisi, kata Rais tidak menemukan benda mencurigakan. "Obat-obatan tidak ada, cuman minyak kayu patih dan minyak gosok," jelasnya.
Pria paruh baya itu bernama H Satibi Hidayat (63) dia ditemukan pertama kali oleh penjaga kosan atau sekiriti bernama Asrianto.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais mengatakan, pria tersebut merupakan salah satu hakim di PTTUN Makassar.
“"Tadi pagi Pak Asrianto ini mau bawakan makanan, terus mengetuk pintu tidak menjawab, kebetulan pintu kamar tidak terkunci, yah disitulah ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi terbaring di atas tempat tidur dengan menggunakan selimut biru," kata Rais kepada SINDONews.
Rais menyebutkan, almarhum sudah mendiami kosan itu sejak tiga tahun terakhir. "Di TKP itu juga ada beberapa hakim PTTUN yang tinggal, karena kan dekat dengan kantornya mereka di Jalan AP Pettarani. Kalau lamanya bertugas saya kurang tahu," tuturnya.
Saat ini, kata Rais, jenazah Satibi masih ditangani Tim Dokpol Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Kalau otopsi tergantung keluarganya, tapi kemungkinan besar tidak diotopsi karena keluarganya tidak minta diotopsi. (keluarganya) ada di Jakarta," paparnya.
Dia menambahkan, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Di TKP polisi, kata Rais tidak menemukan benda mencurigakan. "Obat-obatan tidak ada, cuman minyak kayu patih dan minyak gosok," jelasnya.
tulis komentar anda