Berburu Air Suci yang Diyakini Bisa Angkat Pagebluk dari Muka Bumi
Jum'at, 30 Juli 2021 - 05:00 WIB
GRESIK - Tidak diragukan lagi masuknya Islam di Jawa terdapat banyak kisah tentang Gresik . Masjid Syech Malik Ibrahim menjadi bukti yang tidak terbantahkan.
Masjid berlokasi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Bila dari Alun-alun berjarak kisaran 8 kilometer arah Utara. Namun, hanya 5 kilometer utaranya Kantor Bupati, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Dusun Singapadu, Desa Dahanrejo, Manyar, Gresik.
Dari gapura masuk Desa Leran lurus kisaran 800 meter. Kanan jalan desa, ditandai dengan gapura. Bertuliskan Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim dengan aksara Arab.
Masjid itu menempati lahan yang cukup luas. Bersebelahan dengan tambak milik warga. Sisa-sisa arsitektur bangunan menunjuk era peradapan Islam masa Kerajaan Majapahit.
“Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim Leran didirirkan Maulana Malik Ibrahim, satu dari sembilan Wali Songo,” ujar Muhammad Mushollin selaku Ketua Takmir Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim.
baca juga: Unggah Gambar Kerumunan di Gantangan, Pemuda Gresik Bonyok Dihajar Pecinta Burung
Maulana Malik Ibrahim masuk ke Desa Leran sekitar 1389 Masehi. Saat itu Leran masih bernama Desa Sembalo. Desa yang ditengarahi menjadi sandar kapal saudagar itu dikuasai Majapahit.
Sebagai ulama selain pedagang, Maulana Malik Ibrahim langsung mendirikan masjid. Dan, masjid itu didirikan di lokasi Dusun Pesucinan. Bahkan, masjid nya juga diberi nama Masjid Peaucinan.
Sebagai wali tertua diantara para Wali Songo, penyebar Islam di Pulau Jawa, akhirnya memunculkan spekukasi umur masjid tersebut. Masyarakat Leran mebyebut sebagai masjid tertua di Pulau Jawa.
Masjid berlokasi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Bila dari Alun-alun berjarak kisaran 8 kilometer arah Utara. Namun, hanya 5 kilometer utaranya Kantor Bupati, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Dusun Singapadu, Desa Dahanrejo, Manyar, Gresik.
Dari gapura masuk Desa Leran lurus kisaran 800 meter. Kanan jalan desa, ditandai dengan gapura. Bertuliskan Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim dengan aksara Arab.
Masjid itu menempati lahan yang cukup luas. Bersebelahan dengan tambak milik warga. Sisa-sisa arsitektur bangunan menunjuk era peradapan Islam masa Kerajaan Majapahit.
“Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim Leran didirirkan Maulana Malik Ibrahim, satu dari sembilan Wali Songo,” ujar Muhammad Mushollin selaku Ketua Takmir Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim.
baca juga: Unggah Gambar Kerumunan di Gantangan, Pemuda Gresik Bonyok Dihajar Pecinta Burung
Maulana Malik Ibrahim masuk ke Desa Leran sekitar 1389 Masehi. Saat itu Leran masih bernama Desa Sembalo. Desa yang ditengarahi menjadi sandar kapal saudagar itu dikuasai Majapahit.
Sebagai ulama selain pedagang, Maulana Malik Ibrahim langsung mendirikan masjid. Dan, masjid itu didirikan di lokasi Dusun Pesucinan. Bahkan, masjid nya juga diberi nama Masjid Peaucinan.
Sebagai wali tertua diantara para Wali Songo, penyebar Islam di Pulau Jawa, akhirnya memunculkan spekukasi umur masjid tersebut. Masyarakat Leran mebyebut sebagai masjid tertua di Pulau Jawa.
tulis komentar anda