Berburu Air Suci yang Diyakini Bisa Angkat Pagebluk dari Muka Bumi
Jum'at, 30 Juli 2021 - 05:00 WIB
Mushollin menjelaskan, bila Masjid Syech Maulana Malik Ibrahim dulunya bernama Pesucinan. Nama itu dipilih karena pendirian masjid bertujuan untuk menyucikan masyarakat yang hendak masuk Islam.
“Masyarakat setempat awalnya beragama Hindu atau Budha. Berkat pendirian masjid tersebut, daerah itu kemudian diberi nama Dusun Pesucinan,” katanya.
Nama pesucian itu, lanjut Mushollin, salah satu cara untuk menyucikan calon muslim. Yaitu; membasuh wajah dengan air kolam di samping masjid.
Kolam berukuran 3 x 3 meter itu berada di samping masjid, konon dibuat sendiri oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sampai sekarang kolam bersejarah itu masih bisa dijumpai.
Bahkan, penduduk setempat percaya bahwa kolam itu memiliki khasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Banyak warga yang menyakini, kalau warga yang sakit tidak sembuh-sebuh, dengan mandi di kolam maka sembuh.
Kolam itu memiliki rasa air yang berbeda dengan beberapa kolam lain di kiri maupun sisi kanan masjid. Bahkan, dengan sumur baru yang dibuat warga desa.
Air di kolam peninggalan dan buatan Maulana Malik Ibrahim itu memiliki rasa tawar. Sementara kolam-kolam lain memiliki rasa air asin.
“Ini yang sampai saat ini kami yakini masih kuat kasitanya untuk menyembuhkan berbagai penyakit,” pungkas Mushollin.
“Masyarakat setempat awalnya beragama Hindu atau Budha. Berkat pendirian masjid tersebut, daerah itu kemudian diberi nama Dusun Pesucinan,” katanya.
Nama pesucian itu, lanjut Mushollin, salah satu cara untuk menyucikan calon muslim. Yaitu; membasuh wajah dengan air kolam di samping masjid.
Kolam berukuran 3 x 3 meter itu berada di samping masjid, konon dibuat sendiri oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sampai sekarang kolam bersejarah itu masih bisa dijumpai.
Bahkan, penduduk setempat percaya bahwa kolam itu memiliki khasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Banyak warga yang menyakini, kalau warga yang sakit tidak sembuh-sebuh, dengan mandi di kolam maka sembuh.
Kolam itu memiliki rasa air yang berbeda dengan beberapa kolam lain di kiri maupun sisi kanan masjid. Bahkan, dengan sumur baru yang dibuat warga desa.
Air di kolam peninggalan dan buatan Maulana Malik Ibrahim itu memiliki rasa tawar. Sementara kolam-kolam lain memiliki rasa air asin.
“Ini yang sampai saat ini kami yakini masih kuat kasitanya untuk menyembuhkan berbagai penyakit,” pungkas Mushollin.
(msd)
tulis komentar anda