Tunjukkan Bukti, Oknum Pegawai Bank di Pangkep Bantah Lakukan Pemerkosaan
Rabu, 28 Juli 2021 - 08:15 WIB
PANGKEP - Oknum pegawai sebuah bank pemerintah di Kabupaten Pangkep , AD dan SA, meradang karena pengakuan teman wanita mereka, NR yang mengatakan diperkosa oleh keduanya.
Tak terima dengan pengakuan tersebut, AD dan SA membantah dengan menunjukkan bukti percakapan dan transfer sejumlah uang ke NR.
AD membeberkan kronologi pertemuan mereka dengan NR dan kedua temannya hingga tuduhan pemerkosaan . Pada 13 Juli, keduanya sepakat untuk bertemu. Hal itu dibuktikan AD melalui bukti percakapan via aplikasi WhatsApp yang berisi tentang rencana mereka untuk bertemu di Tempat Hiburan Malam (THM).
"Dia ajak saya ke Makassar untuk karokean dan saya iyakan. Tanggal 13 Juli malam, kami datang di THM tapi tutup makanya kami sepakat ke hotel untuk minum," kata AD, Selasa (27/5/2021).
Dalam percakapan WhatsApp itu juga, AD dan NR bicara tentang pembayaran. Ia juga memperlihatkan, rekening koran bukti transfer uang kepada NR sesuai kesepakatan.
"Di hotel itu, awalnya kami satu kamar dan saya beli minuman. Setelah sepakat saya buka kamar satu lagi, kami lalu ke kamar itu. Bohong kalau dia tidak sadar. Setelah keluar hotel baru saya transfer uangnya," ucap AD.
Beberapa hari kemudian, NR datang ke Pangkep dengan membawa orang yang mengaku wartawan yang menghubungi AD dan SA untuk memediasi persoalan itu. Namun keduanya menolak mediasi karena beralasan sudah membayar.
"Mereka minta mediasi, saya bilang apanya dimediasi? Makanya tanggal 25 Juli baru muncul di berita," kata AD.
Tak terima dengan pengakuan tersebut, AD dan SA membantah dengan menunjukkan bukti percakapan dan transfer sejumlah uang ke NR.
AD membeberkan kronologi pertemuan mereka dengan NR dan kedua temannya hingga tuduhan pemerkosaan . Pada 13 Juli, keduanya sepakat untuk bertemu. Hal itu dibuktikan AD melalui bukti percakapan via aplikasi WhatsApp yang berisi tentang rencana mereka untuk bertemu di Tempat Hiburan Malam (THM).
"Dia ajak saya ke Makassar untuk karokean dan saya iyakan. Tanggal 13 Juli malam, kami datang di THM tapi tutup makanya kami sepakat ke hotel untuk minum," kata AD, Selasa (27/5/2021).
Dalam percakapan WhatsApp itu juga, AD dan NR bicara tentang pembayaran. Ia juga memperlihatkan, rekening koran bukti transfer uang kepada NR sesuai kesepakatan.
"Di hotel itu, awalnya kami satu kamar dan saya beli minuman. Setelah sepakat saya buka kamar satu lagi, kami lalu ke kamar itu. Bohong kalau dia tidak sadar. Setelah keluar hotel baru saya transfer uangnya," ucap AD.
Beberapa hari kemudian, NR datang ke Pangkep dengan membawa orang yang mengaku wartawan yang menghubungi AD dan SA untuk memediasi persoalan itu. Namun keduanya menolak mediasi karena beralasan sudah membayar.
"Mereka minta mediasi, saya bilang apanya dimediasi? Makanya tanggal 25 Juli baru muncul di berita," kata AD.
tulis komentar anda