Alarm Bahaya, Kasus COVID-19 di Sulsel Terus Meningkat

Jum'at, 16 Juli 2021 - 23:01 WIB
Petugas nakes melakukan swab kepada warga. Di Sulsel kasus COVID-19 terus meningkat, hal itu menandakan peringatan bahaya. Foto: Dok/SINDONews
MAKASSAR - Pertumbuhan kasus COVID-19 di Sulsel semakin mengkhawatirkan . Kasus terkonfirmasi positif virus korona kian hari rata-rata berada di angka ratusan. Kondisi ini tentu saja menjadi alarm bahaya bagi Sulsel .

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel , Muhammad Ichsan Mustari tak menampik situasi tersebut. Kondisi serupa yang dikatakan terjadi di hampir semua provinsi di Indonesia. “Semua provinsi naik (kasus COVID-19 ), bukan hanya di Sulsel,” sebut dia saat dikonfirmasi SINDONews, Jumat (16/7/2021).



Berdasarkan data Dinkes Sulsel, ada penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 739 orang, sejak kemarin (16/7/2021). Jumlah itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sulsel. Dimana 340 kasus di antaranya berada di Kota Makassar .



Jika diakumulasikan hingga per tanggal 16 Juli 2021, kasus COVID-19 di Sulsel tercatat sudah mencapai 71.034 orang. Namun 64.163 di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan 1.066 orang dilaporkan meninggal dunia.



Ichsan menyebutkan, kenaikan kasus positif COVID-19 di Sulsel juga ditandai dengan adanya peningkatan BOR (bed occupancy rate) atau persentase pemakaian tempat tidur pasien di rumah (RS) penanganan COVID-19, baik itu di ruang isolasi maupun Intensive Care Unit (ICU).

Hanya saja dia mengklaim, tingkat keterisian ruang perawatan pasien COVID-19 masih relatif aman. “Sekarang baru sekitar 40% (tingkat BOR). Jadi ada 60% (tempat tidur pasien di RS) yang belum dipakai,” beber dia.

Kendati begitu, Pemprov Sulsel juga tengah menyiapkan langkah mitigasi jika sewaktu-waktu tingkat keterisian tempat tidur sudah semakin banyak. Bahkan jika tingkat BOR melebihi kapasitas.



“Kita ada langkah mitigasi rencana operasionalnya. Kalau memang sudah sampai sekitar 70% (tingkat BOR), kita tambah lagi kapasitas rumah sakit. Kemudian kalau sudah full, kita buka rumah sakit lapangan. Tapi mudah-mudahan tidak dipakai,” ucap Ichsan.

Saat ini kata dia, pemerintah terus mendorong penanganan COVID-19 lewat Pemberlakukan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM). Di samping memperketat protokol kesehatan, dia menekankan pentingnya membatasi mobilitasi atau pergerakan orang menyusul adanya penularan virus korona varian delta.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content