COVID-19 Meledak, Warga Mojokerto Panik Borong Tabung Oksigen
Kamis, 08 Juli 2021 - 18:05 WIB
Hasilnya, ditemukan indikasi adanya punic buying pembelian tabung oksigen di sejumlah toko alat kesehatan dan apotek. Bahkan, hampir seluruh toko alat kesehatan dan apotek di Kota Onde-onde ketersediaan tabung oksigen kosong.
"Inikan masyarakat saja yang mungkin panik membeli tabung, akhirnya tabung di toko alkes dan apotek tidak ada. Toko-toko itu menyampaikan ke kita ada yang memborong. Ditambah kendala utama adanya antrian pengisian di Surabaya," kata Kanit Tipiter Ipda Muklisin, Kamis (8/7/2021).
Selain itu, dari pantauan petugas di lapangan, punic buying ini membuat harga tabung oksigen yang melambung tinggi. Bahkan saat ini harganya mencapai Rp2 juta. Padahal harga wajar tabung oksigen lengkap dengan regulatornya hanya berkisar Rp1,5 jutaan.
"Harga memang agak mahal, ada Rp2 juta lebih. Makanya kita meminta penjual menjual harga sewajarnya , dan menyamakan harga jual di Kota Mojokerto," imbuh Muklisin.
Menurut Muklisin, sejumlah toko alat kesehatan kini mulai melakukan pembatasan pembelian . Dimana satu warga hanya boleh membeli satu tabung oksigen lengkap dengan regulatornya. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi imbas kelangkaan tabung oksigen.
"Sama tokonya dibatasi satu orang satu. Informasi dari pemilik toko seperti itu. Kalau gak sakit, harusnya tidak perlu belilah. Biar yang sakit saja. Atau rumah sakit saja terpenuhi," ucapnya.
Kendati mengalami kelangkaan, namun Muklisin memastikan ketersediaan pasokan oksigen rumah sakit di Kota Mojokerto hingga saat ini aman dan terkenali. Kendati jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Mojokerto meningkat drastis.
"Tiap hari kita cek (di rumah sakit) itu aman. Karena yang liquid tiap hari keliling dan datang. Karena itu central, masuk juga ke ruang-ruang operasi semuanya liquid jadi aman," kata Muklisin.
"Inikan masyarakat saja yang mungkin panik membeli tabung, akhirnya tabung di toko alkes dan apotek tidak ada. Toko-toko itu menyampaikan ke kita ada yang memborong. Ditambah kendala utama adanya antrian pengisian di Surabaya," kata Kanit Tipiter Ipda Muklisin, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga
Selain itu, dari pantauan petugas di lapangan, punic buying ini membuat harga tabung oksigen yang melambung tinggi. Bahkan saat ini harganya mencapai Rp2 juta. Padahal harga wajar tabung oksigen lengkap dengan regulatornya hanya berkisar Rp1,5 jutaan.
"Harga memang agak mahal, ada Rp2 juta lebih. Makanya kita meminta penjual menjual harga sewajarnya , dan menyamakan harga jual di Kota Mojokerto," imbuh Muklisin.
Menurut Muklisin, sejumlah toko alat kesehatan kini mulai melakukan pembatasan pembelian . Dimana satu warga hanya boleh membeli satu tabung oksigen lengkap dengan regulatornya. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi imbas kelangkaan tabung oksigen.
Baca Juga
"Sama tokonya dibatasi satu orang satu. Informasi dari pemilik toko seperti itu. Kalau gak sakit, harusnya tidak perlu belilah. Biar yang sakit saja. Atau rumah sakit saja terpenuhi," ucapnya.
Kendati mengalami kelangkaan, namun Muklisin memastikan ketersediaan pasokan oksigen rumah sakit di Kota Mojokerto hingga saat ini aman dan terkenali. Kendati jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Mojokerto meningkat drastis.
"Tiap hari kita cek (di rumah sakit) itu aman. Karena yang liquid tiap hari keliling dan datang. Karena itu central, masuk juga ke ruang-ruang operasi semuanya liquid jadi aman," kata Muklisin.
tulis komentar anda