Seperti Darurat Perang, Jenderal Bintang 2 Ini Kerahkan 7.150 Personel Kawal PPKM Darurat
Sabtu, 03 Juli 2021 - 14:36 WIB
SURABAYA - Seperti darurat perang. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengerahkan sebanyak 7.150 personelnya selama pelaksanaan PPKM Darurat . Personel itu terdiri dari Pasukan, Babinsa, Babhinpotdirga, dan Bhabinpotmar.
Sedangkan dari Polda Jatim, akan dikerahkan sebanyak 2.000 personel terdiri dari Polda Jatim, maupun jajaran Polres. "Yang menjadi tolak ukur adalah hasil. Sehingga dalam waktu sepuluh hari ke depan, diharapkan terjadi penurunan angka positif COVID-19 , ataupun meninggal dunia akibat COVID-19 di wilayah Jatim," katanya, Sabtu (3/7/2021).
Suharyanto menambahkan, terdapat 23 tugas khusus bagi para prajurit TNI-Polri yang akan diperbantukan di wilayah desa. Ke-23 tugas tersebut di antaranya mencakup membantu tugas empat pilar PPKM Mikro hingga proses pengamanan terhadap tempat yang rawan timbul kerumunan.
"Salah satunya adalah mereka harus membantu tugas empat pilar PPKM Mikro , yaitu Bidan Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa. Nantinya akan ditambah penebalan tiga orang di setiap desa, baik dari TNI maupun Polri," tukasnya.
Dia menegaskan, salah satu poin penekanan dalam PPKM Darurat ini adalah yakni penguatan peran dari empat pilar di tingkat desa atau kelurahan. Empat pilar tersebut yaitu pertama kepala desa, dokter puskesmas, Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Nantinya empat pilar ini akan mengawasi protokol kesehatan 5M di desa atau kelurahan.
Kewajiban empat pilar ini, kata dia, dibantu masyarakat untuk terus mengingatkan pentingnya prokes 5M. Bagi masyarakat yang belum memakai masker wajib menggunakan masker, jika ada kerumunan lebih dari tiga orang harus dibubarkan.
Masyarakat juga tidak diperkenankan melaksanakan salat berjamaah terlebih dahulu dan semua tempat ibadah harus ditutup. Termasuk mall dan tempat wisata juga harus tutup. "Selain itu anggota yang diterjunkan, nantinya juga akan membantu bidan desa untuk melakukan testing untuk mencari orang-orang yang terkonfirmasi COVID-19 ," terangnya.
Dirinya berharap, dengan diberlakukannya PPKM Darurat ini bisa menekan angka penyebaran kasus dan menurunnya angka kasus aktif sesuai arahan Presiden Joko Widodo. "Kami harap paling tidak Jatim bisa berkontribusi menurunkan kasus aktif sebanyak 300 per-harinya, mengingat target penurunan kasus nasional sebanyak 10.000 kasus," ucapnya.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
Sedangkan dari Polda Jatim, akan dikerahkan sebanyak 2.000 personel terdiri dari Polda Jatim, maupun jajaran Polres. "Yang menjadi tolak ukur adalah hasil. Sehingga dalam waktu sepuluh hari ke depan, diharapkan terjadi penurunan angka positif COVID-19 , ataupun meninggal dunia akibat COVID-19 di wilayah Jatim," katanya, Sabtu (3/7/2021).
Suharyanto menambahkan, terdapat 23 tugas khusus bagi para prajurit TNI-Polri yang akan diperbantukan di wilayah desa. Ke-23 tugas tersebut di antaranya mencakup membantu tugas empat pilar PPKM Mikro hingga proses pengamanan terhadap tempat yang rawan timbul kerumunan.
Baca Juga
"Salah satunya adalah mereka harus membantu tugas empat pilar PPKM Mikro , yaitu Bidan Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa. Nantinya akan ditambah penebalan tiga orang di setiap desa, baik dari TNI maupun Polri," tukasnya.
Dia menegaskan, salah satu poin penekanan dalam PPKM Darurat ini adalah yakni penguatan peran dari empat pilar di tingkat desa atau kelurahan. Empat pilar tersebut yaitu pertama kepala desa, dokter puskesmas, Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Nantinya empat pilar ini akan mengawasi protokol kesehatan 5M di desa atau kelurahan.
Baca Juga
Kewajiban empat pilar ini, kata dia, dibantu masyarakat untuk terus mengingatkan pentingnya prokes 5M. Bagi masyarakat yang belum memakai masker wajib menggunakan masker, jika ada kerumunan lebih dari tiga orang harus dibubarkan.
Masyarakat juga tidak diperkenankan melaksanakan salat berjamaah terlebih dahulu dan semua tempat ibadah harus ditutup. Termasuk mall dan tempat wisata juga harus tutup. "Selain itu anggota yang diterjunkan, nantinya juga akan membantu bidan desa untuk melakukan testing untuk mencari orang-orang yang terkonfirmasi COVID-19 ," terangnya.
Dirinya berharap, dengan diberlakukannya PPKM Darurat ini bisa menekan angka penyebaran kasus dan menurunnya angka kasus aktif sesuai arahan Presiden Joko Widodo. "Kami harap paling tidak Jatim bisa berkontribusi menurunkan kasus aktif sebanyak 300 per-harinya, mengingat target penurunan kasus nasional sebanyak 10.000 kasus," ucapnya.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(eyt)
tulis komentar anda