Gempar, Ketua DPRD Gunungkidul Tuding Ada Penimbunan 37.000 Vaksin COVID-19
Rabu, 23 Juni 2021 - 04:31 WIB
GUNUNGKIDUL - Kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Gunungkidul, belum menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan. Di tengah tensi tinggi penanganan COVID-19 , Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih justru menuding adanya penimbunan vaksin COVID-19 di gudang Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.
Endah menyampaikan, sebanyak 37.000 Vaksin COVID-19 kini mengendap di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Ironisnya, dari total vaksin tersebut. ada sebanyak 3.150 yang hampir memasuki masa kadaluarsa, yaitu pada akhir bulan Juni ini.
Selain itu, juga disampaikan 19.450 vaksin lainnya akan memasuki kadaluarsa pada bulan Oktober mendatang. "Saya dapat laporan dari Pak Dandim. Beliau telah menyidak salah satu gedung di Dinas Kesehatan, untuk menyimpan ribuan vaksin yang seharusnya segera didistribusikan," terangnya.
Dijelaskannya, dengan kasus pengendapan vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, pihaknya langsung lapor kepada gugus tugas serta Bupati Gunungkidul. "Diperlukan tindakan tegas. Kasus ini jelas tidak sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, saat kita klarifikasi beberapa waktu lalu," tegasnya.
"Kami memberikan rekomendasi kepada bupati untuk segera memanggil kepala Dinas Kesehatan, dan jajarannya, untuk segera mengklarifikasi apa maksud dan tujuan menyimpan banyak vaksin COVID-19 di gudang. Padahal di tengah kondisi meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Gunungkidul, vaksinasi sangat dibutuhkan," kata Endah yang juga Ketua DPC PDIP Gunungkidul ini.
Dia khawatir, jika vaksin COVID-19 tidak segera diberikan, uang negara akan terbuang sia-sia. Terlebih lagi, tingkat vaksinasi COVID-19 di Gunungkidul, saat ini termasuk rendah dibandingkan kabupaten dan kota lain di DIY. "Di daerah lain yakni di Sleman, dan Bantul, serapan vaksinasi COVID-19 sudah mencapai lebih dari 190 ribu, akan tetapi di Gunungkidul, masih sangat rendah," bebernya.
Sementara, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyatakan, informasi ribuan vaksin sudah didengarnya. Namun demikian, pihaknya akan melakukan klarifikasi dengan pemanggilan Kepala Dinas Kesehatan. "Akan kami tindaklanjuti secepatnya, besok sudah ada klarifikasi terkait informasi tersebut," katanya.
Endah menyampaikan, sebanyak 37.000 Vaksin COVID-19 kini mengendap di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Ironisnya, dari total vaksin tersebut. ada sebanyak 3.150 yang hampir memasuki masa kadaluarsa, yaitu pada akhir bulan Juni ini.
Selain itu, juga disampaikan 19.450 vaksin lainnya akan memasuki kadaluarsa pada bulan Oktober mendatang. "Saya dapat laporan dari Pak Dandim. Beliau telah menyidak salah satu gedung di Dinas Kesehatan, untuk menyimpan ribuan vaksin yang seharusnya segera didistribusikan," terangnya.
Baca Juga
Dijelaskannya, dengan kasus pengendapan vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, pihaknya langsung lapor kepada gugus tugas serta Bupati Gunungkidul. "Diperlukan tindakan tegas. Kasus ini jelas tidak sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, saat kita klarifikasi beberapa waktu lalu," tegasnya.
"Kami memberikan rekomendasi kepada bupati untuk segera memanggil kepala Dinas Kesehatan, dan jajarannya, untuk segera mengklarifikasi apa maksud dan tujuan menyimpan banyak vaksin COVID-19 di gudang. Padahal di tengah kondisi meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Gunungkidul, vaksinasi sangat dibutuhkan," kata Endah yang juga Ketua DPC PDIP Gunungkidul ini.
Dia khawatir, jika vaksin COVID-19 tidak segera diberikan, uang negara akan terbuang sia-sia. Terlebih lagi, tingkat vaksinasi COVID-19 di Gunungkidul, saat ini termasuk rendah dibandingkan kabupaten dan kota lain di DIY. "Di daerah lain yakni di Sleman, dan Bantul, serapan vaksinasi COVID-19 sudah mencapai lebih dari 190 ribu, akan tetapi di Gunungkidul, masih sangat rendah," bebernya.
Sementara, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyatakan, informasi ribuan vaksin sudah didengarnya. Namun demikian, pihaknya akan melakukan klarifikasi dengan pemanggilan Kepala Dinas Kesehatan. "Akan kami tindaklanjuti secepatnya, besok sudah ada klarifikasi terkait informasi tersebut," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda