NusaDwipa Institute Galang Donasi lewat Seminar Online

Rabu, 20 Mei 2020 - 15:00 WIB
Pembicara kedua, Ahmad Hutama Adhi Nugraha memaparkan peran orang tua, guru, dan orang dewasa sebagai contoh dan role model yang baik agar dapat ditiru oleh anak-anak (peserta didik), sehingga mereka bisa mandiri. Anak-anak yang meniru perilaku baik tersebut bisa menjadi contoh bagi anak-anak/peserta didik lainnya.

Sementara itu, modal sosial masyarakat Indonesia yang terbiasa hidup komunal perlu digerakkan. Diperlukan gotong royong antarelemen untuk mengatasi bencana corona. Kerja sama antarmasyarakat dan pengambil kebijakan harus bersinergi.

Masyarakat harus percaya, mendukung, dan membantu skema kebijakan yang diambil pemerintah untuk menanggulangi wabah corona. Begitu juga, pemerintah mesti percaya bahwa masyarakat juga ikut membantu dengan mengikuti anjuran pemerintah, membantu pengadaan masker, hand sanitaizer, bahan makanan, dan lainnya.

Adapun webinar kedua bertema "Peran Orang Tua pada Pendidikan Anak Selama Karantina" dilaksanakan Kamis (7/5/2020) dan dihadiri 17 peserta. Acara dilaksanakan pukul 20.00-21.30 WIB. Webinar tersebut diisi oleh Elsa Putri E Syafril dan Slamet Tugiyono, M.Pd. (motivator) sebagai pemateri serta dipandu oleh Sulastri, M.Pd. (Kepala SMP Hamong Putera, Ngaglik, Kabupaten Sleman) selaku moderator.

Slamet Tugiyono menyampaikan tentang menjadi orang tua hebat di masa pandemi COVID-19. Banyak orang tua yang mengeluh dan merasa stres/terbebani lantaran harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga sembari mengasuh serta menjadi guru serba bisa bagi anak-anaknya di rumah.

Oleh karena itu, perlu langkah strategis untuk menjaga motivasi anak (peserta didik) untuk tetap meneruskan proses pendidikan, terutama pada peran orang tua saat mendampingi anak belajar dari rumah.

"Hal ini karena, orang tua adalah orang terdekat di sekitar anak/peserta didik. Orang tua perlu melakukan berbagai cara pengaturan dan penyesuaian untuk mendukung anak pada masa pembelajaran mereka," katanya.

Sementara itu, Elsa Putri E Syafril memaparkan tentang pendidikan dan perspektif coronability. Kondisi saat ini tersebab oleh virus corona yang mengakibatkan COVID-19 telah membatasi gerak banyak orang hanya di rumah saja atau yang dikenal sebagai karantina (physical distancing), termasuk kegiatan belajar di rumah.

Lebih lanjut Elsa menjelaskan, bahwa pengetahuan dapat berasal dari kondisi apa pun termasuk kondisi sulit. Penguatan pembelajaran di rumah dapat ditarik dari daya penguatan virus corona yang didukung kolaborasi antara orang tua dan guru.

"Penguatan pembelajaran di rumah dapat dilakukan secara tematik dengan memperhatikan daya resepsi anak yang dilakukan dengan tiga aspek, yakni kognisi, afeksi, dan psikomotorik untuk menciptakan kecerdasan seimbang antara intelektual, emosional, dan spiritual," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content