Soal BPJamsostek, Ini Tanggapan Sarbumusi, KSPN dan KSBSI
Rabu, 10 Februari 2021 - 07:50 WIB
SURABAYA - Penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menyedot perhatian publik.
Kepala Cabang BPJamsostek Surabaya Tanjung Perak, Galuh Santi Utari mengaku, bahwa pihaknya menghormati dan menunggu hasil penyidikan yang sedang berlangsung.
"Disamping itu kita akan tetap fokus melakukan pelayanan kepada peserta dan harapannya masyarakat tidak termakan oleh isu-isu negatif yang beredar di media," ungkapnya.
Diketahui, gencarnya isu tersebut menggelitik para pakar kebijakan dan ekonomi. Mereka turut memberikan tanggapan yang beragam terkait hal ini. Termasuk para aktivis buruh dan pekerja di Indonesia.
Seperti Presiden Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori, akhirnya angkat bicara. Dirinya menjelaskan, bahwa Sarbumusi ikut memantau persoalan tersebut. Bahkan hingga kini Sarbumusi melakukan pendalaman dan tidak menemukan unsur korupsi. “Secara manajerial (BPJamsostek) mengalami kemajuan,” katanya.
Kendati demikian, Anshori mewanti-wanti agar tidak ada pendekatan unsur politik dan lain sebagainya dalam penanganan penyidikan yang dilakukan Kajagung RI terhadap BPJAMSOSTEK.
“Kalau ada pihak yang menemukan ada unsur pidanannya silahkan penegak hukum yang bergerak. Tidak usah melalui pendekatan politik atau lain sebagainya,” tegasnya.
Terpisah, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi mengaku kaget dengan adanya penggeledahan yang dilakukan Kajagung RI di Kantor BPJamsostek. Pasalnya, menurut Ristadi, tidak pernah ada pekerja atau buruh yang mengeluh atau melaporkan klaimnya bermasalah.
"Mendengar dan membaca berita adanya penggeledahan Kejagung di kantor BPJS Ketenagakerjaan tentu kami sangat kaget, karena isunya ada dugaan penyalahgunaan dana investasi. Kami kaget karena selama ini pelayanan klaim manfaat kepesertaan tidak pernah ada pekerja atau buruh yang mengeluh dan melaporkan klaimnya lama karena ada masalah keuangan. Jadi selama ini kami menilai keadaan keuangan BPJS Ketenagakerjaan baik-baik saja,” imbuhnya.
Kepala Cabang BPJamsostek Surabaya Tanjung Perak, Galuh Santi Utari mengaku, bahwa pihaknya menghormati dan menunggu hasil penyidikan yang sedang berlangsung.
"Disamping itu kita akan tetap fokus melakukan pelayanan kepada peserta dan harapannya masyarakat tidak termakan oleh isu-isu negatif yang beredar di media," ungkapnya.
Diketahui, gencarnya isu tersebut menggelitik para pakar kebijakan dan ekonomi. Mereka turut memberikan tanggapan yang beragam terkait hal ini. Termasuk para aktivis buruh dan pekerja di Indonesia.
Seperti Presiden Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori, akhirnya angkat bicara. Dirinya menjelaskan, bahwa Sarbumusi ikut memantau persoalan tersebut. Bahkan hingga kini Sarbumusi melakukan pendalaman dan tidak menemukan unsur korupsi. “Secara manajerial (BPJamsostek) mengalami kemajuan,” katanya.
Kendati demikian, Anshori mewanti-wanti agar tidak ada pendekatan unsur politik dan lain sebagainya dalam penanganan penyidikan yang dilakukan Kajagung RI terhadap BPJAMSOSTEK.
“Kalau ada pihak yang menemukan ada unsur pidanannya silahkan penegak hukum yang bergerak. Tidak usah melalui pendekatan politik atau lain sebagainya,” tegasnya.
Terpisah, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi mengaku kaget dengan adanya penggeledahan yang dilakukan Kajagung RI di Kantor BPJamsostek. Pasalnya, menurut Ristadi, tidak pernah ada pekerja atau buruh yang mengeluh atau melaporkan klaimnya bermasalah.
"Mendengar dan membaca berita adanya penggeledahan Kejagung di kantor BPJS Ketenagakerjaan tentu kami sangat kaget, karena isunya ada dugaan penyalahgunaan dana investasi. Kami kaget karena selama ini pelayanan klaim manfaat kepesertaan tidak pernah ada pekerja atau buruh yang mengeluh dan melaporkan klaimnya lama karena ada masalah keuangan. Jadi selama ini kami menilai keadaan keuangan BPJS Ketenagakerjaan baik-baik saja,” imbuhnya.
tulis komentar anda