Selama 6 Jam Terjadi 4 Kali Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Jauhi Zona Merah!
Rabu, 06 Januari 2021 - 06:38 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi mulai menunjukkan ciri khas erupsinya dengan lava pijar. Dalam enam jam tercatat ada empat kali guguran lava pijar dari puncak gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini.
(Baca juga: Malam Ini Merapi Kembali Keluarkan Lava Pijar )
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi dominan menuju ke arah barat atau menuju ke hulu Kali Krasak.
"Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi terjadi sebanyak empat kali dalam enam jam, yakni sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada hari Selasa (5/1 /2021). Namun jarak luncurnya masih pendek," terangnya, Rabu (6/1/2021).
Dari catatan BPPTKG dari empat peristiwa guguran lava pijar tersebut, jarak maksimum luncuran 400 meter. Dengan kondisi ini, pihaknya belum melakukan perubahan status Gunung Merapi .
"Karena perubahan status Gunung Merapi selain analisa kondisi magma juga berdasarkan tingkat bahaya ke warga masyarakat. Nah jarak luncur masih pendek sehingga status masih siaga atau level III," ulasnya.
(Baca juga: 4 Anak di Batubara yang Gugat Ayah Kandung Masih Tinggal Serumah, Ada Konspirasi? )
Dalam enam jam tersebut, cuaca di puncak Gunung Merapi dilaporkan berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 74-90 %, dan tekanan udara 567-686 mmHg. "Juga terdengar dua kali gemuruh guguran," kata dia.
(Baca juga: Drone Asing, DPR: Indonesia Harus Tingkatkan Keamanan dengan Sistem Satelit )
Secara kegempaan kata Hanik dalam enam jam tersebut terjadi 23 kali gempa guguran, 11 kali gempa hembusan, 75 kaki gempa fase banyak. Sedangkan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 16 kali.
(Baca juga: Malam Ini Merapi Kembali Keluarkan Lava Pijar )
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi dominan menuju ke arah barat atau menuju ke hulu Kali Krasak.
"Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi terjadi sebanyak empat kali dalam enam jam, yakni sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada hari Selasa (5/1 /2021). Namun jarak luncurnya masih pendek," terangnya, Rabu (6/1/2021).
Dari catatan BPPTKG dari empat peristiwa guguran lava pijar tersebut, jarak maksimum luncuran 400 meter. Dengan kondisi ini, pihaknya belum melakukan perubahan status Gunung Merapi .
"Karena perubahan status Gunung Merapi selain analisa kondisi magma juga berdasarkan tingkat bahaya ke warga masyarakat. Nah jarak luncur masih pendek sehingga status masih siaga atau level III," ulasnya.
(Baca juga: 4 Anak di Batubara yang Gugat Ayah Kandung Masih Tinggal Serumah, Ada Konspirasi? )
Dalam enam jam tersebut, cuaca di puncak Gunung Merapi dilaporkan berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 74-90 %, dan tekanan udara 567-686 mmHg. "Juga terdengar dua kali gemuruh guguran," kata dia.
(Baca juga: Drone Asing, DPR: Indonesia Harus Tingkatkan Keamanan dengan Sistem Satelit )
Secara kegempaan kata Hanik dalam enam jam tersebut terjadi 23 kali gempa guguran, 11 kali gempa hembusan, 75 kaki gempa fase banyak. Sedangkan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 16 kali.
(eyt)
tulis komentar anda