Awas! Gunung Merapi Erupsi Luncurkan Wedus Gembel Sejauh 1.300 Meter

Rabu, 04 September 2024 - 10:21 WIB
loading...
Awas! Gunung Merapi...
Awan panas guguran di Gunung Merapi dengan Amplitudo maks 69 mm, durasi 122.76 detik. Foto/Istimewa
A A A
SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi Rabu (4/9/2024) pada pukul 07:52 WIB dengan Amplitudo maks 69 mm, durasi 122.76 detik

“Estimasi jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng. Arah angin ke Utara,” tulis BPPTKG dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/9/2024).

BPPTKG mengatakan, dalam 6 jam terakhir, cuaca berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-18 °C, kelembaban udara 48-99 %, dan tekanan udara 768.5-918.7 mmHg.



Secara visual Gunung terlihat jelas di mana Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30 m di atas puncak kawah.

Aktivitas kegempaan lainnya diantaranya adalah gempa Guguran sebanyak 32 kali denganAmplitudo : 3-16 mm dan berdurasi 40.4-196.9 detik.Teramati 13 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di Level III atau Siaga,” terang BPPTKG.



Menurut BPPTKG, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Berdasarkan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. ”Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi,” tutupnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2190 seconds (0.1#10.140)