Imunisasi Benteng Kesehatan Anak, Butuh Komitmen Semua Pihak Mewujudkannya

Rabu, 02 Desember 2020 - 20:16 WIB
(Baca juga: Hanya Butuh Waktu 2,5 Jam, Polisi Bekuk Pelaku Penembakan Brutal yang Gemparkan Solo )

Inna juga menjelaskan, beban bidan desa dan petugas puskesmas bertambah dengan kegiatan tracing kasus COVID-19. Sehingga kunjungan rumah jika sasaran tidak datang maka tidak dilakukan. "Terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin yang signifikan pada masa pandemi COVID-19 harus ada kewaspadaan terjadinya KLB PD3I," ungkapnya.

Dia menambahkan, pelayanan imunisasi harus tetap diupayakan berjalan dan dilaksanakan sesuai jadwal imunisasi program nasional yang berlaku mengikuti kebijakan pemerintah daerah setempat. "Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," sambungnya.

Perwakilan Tim Kerjasama Program Imunisasi UNAIR-UNICEF-Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Arief Hargono menuturkan, ada banyak cara yang bisa dikembangkan berbagai daerah untuk menambah cakupan imunisasi. Salah satunya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui rumah imunisasi .

"Di rumah imunisasi ini ada alat yang memberikan gambaran visual tentang status imunisasi. Juga memuat data bayi, status dan tanggal pelaksanaan imunisasi ," jelasnya.

(Baca juga: Solo Gempar, Mobil Mewah Milik Bos Perusahaan Tekstil Ditembaki Secara Brutal )

Arief menambahkan, ada juga pengembangan imunisasi 4.0 yang lebih menekankan komunikasi pada masyarakat. Melalui rapidpro imunisasi bisa memanfaatkan sms gateaway untuk mendukung pencatatan pelaksanaan imunisasi.

Teknologi microplanning juga memberikan dukungan yang kuat dalam imunisasi . Sehingga ada proses penyusunan perencanaan di masing-masing jenjang administrasi secara terus menerus mulai dari analisis situasi, identifikasi masalah, penetapan tujuan, penentuan strategi dan sumber daya yang dimiliki. "Kolaborasi dengan berbagai pihak akan menentukan hasil yang baik dalam cakupan imunisasi ," jelasnya.

Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa dan Bali, Arie Rukmantara menuturkan, kerja bersama dari berbagai pihak bisa menjadi kunci cakupan imunisasi . Apalagi Jatim tercatat selalu sukses dalam menjalankan imunisasi . "Pertama pada 2017 lalu Jatim sukses memenuhi target imunisasi Campak dan Rubella. Selanjutnya pada 20018 juga sukses melaksanakan imunisasi serentak ketika ada KLB Difteri," kata Arie.

(Baca juga: Usai Digeruduk Ratusan Massa, Banser Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ibunda Mahfud MD )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content