Ada Bekas Tapak Kaki di Jalur Evakuasi Merapi, Jejak Macam Tutul?
Selasa, 24 November 2020 - 06:56 WIB
SLEMAN - Jejak tapak kaki satwa yang diduga kaki macam tutul ditemukan di jalur evakuasi Merapi Suruh- Singlar, Dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Ada tiga tapak kaki satwa terlihat di jalan beton yang belum kering. Dua pasang tapak berukuran besar dan empat pasang berukuran kecil dan sedang. (Baca juga: Salah Klik Aplikasi, Warga Surabaya Banjir Tagihan )
Tapak kaki satwa tersebut melintas dari arah timur menuju barat jalan. Kedua sisi jalan tersebut adalah semak belukar dan pepohonan tinggi. "Tapak satwa itu ditemukan Jumat dini hari (20/11/2020)," kata Babinsa Glagaharjo, Koptu Eko Widodo.
Eko menjelaskan, temuan tapak kaki satwa ini berawal saat pekerja proyek jalur evakuasi akan melepas plastik di jalan tersebut, pada Jumat (20/11/2020) dini hari pukul 02.30 WIB melihat ada hewan melintas.
Karena kondisi lingkungan sangat gelap, pekerja tersebut tidak mengetahui secara pasti satwa apa yang melintas. Mereka hanya melihat ukurannya tidak lebih besar dari kambing. Para pekerja juga langsung meninggalkan lokasi tersebut, karena takut. "Pagi harinya, saat dilihat ada jejak tapak tiga satwa tertinggal di beton jalan," paparya. (Baca juga: Bisnis Kuliner Dapat Kucuran Rp28 Miliar, Ini Kata Gibran )
Menurut Eko lokasi tersebut memang perlintasan satwa liar. Hanya saja kebetulan jejak kali ini tertinggal di beton yang belum mengering. Namun fenomena ini bukan karena aktivititas Gunung Merapi , sebab jalur tersebut memang perlintasan bagi satwa habitat Gunung Merapi . Di antaranya macan tutul. "Tapi memang kalau perlintasan kali ini sedikit turun beberapa meter dari jalur biasanya," jelasnya.
Eko menambahkan, temuan ini bukan hal baru bagi warga sekitar. Temuan serupa pernah terjadi medio 2018. Ketika itu, warga sekitar sempat melihat aktivititas satwa liar. Berdasarkan fisik, dugaan sementara adalah kucing besar jenis macan tutul. (Baca juga: Kepala Kampung Tak Segera Dilantik, Warga Geruduk Kantor Bupati Raja Ampat )
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Wiryawan mengatakan, belum bisa mengambil kesimpulan apakah jejak satwa itu merupakan tapak dari macan tutul atau bukan. "Informasi di masyarakat memang ada yang bilang lihat macan. Tapi, karena belum ada dokumentasi jadi kami belum bisa memastikan," terangnya.
Ada tiga tapak kaki satwa terlihat di jalan beton yang belum kering. Dua pasang tapak berukuran besar dan empat pasang berukuran kecil dan sedang. (Baca juga: Salah Klik Aplikasi, Warga Surabaya Banjir Tagihan )
Tapak kaki satwa tersebut melintas dari arah timur menuju barat jalan. Kedua sisi jalan tersebut adalah semak belukar dan pepohonan tinggi. "Tapak satwa itu ditemukan Jumat dini hari (20/11/2020)," kata Babinsa Glagaharjo, Koptu Eko Widodo.
Eko menjelaskan, temuan tapak kaki satwa ini berawal saat pekerja proyek jalur evakuasi akan melepas plastik di jalan tersebut, pada Jumat (20/11/2020) dini hari pukul 02.30 WIB melihat ada hewan melintas.
Karena kondisi lingkungan sangat gelap, pekerja tersebut tidak mengetahui secara pasti satwa apa yang melintas. Mereka hanya melihat ukurannya tidak lebih besar dari kambing. Para pekerja juga langsung meninggalkan lokasi tersebut, karena takut. "Pagi harinya, saat dilihat ada jejak tapak tiga satwa tertinggal di beton jalan," paparya. (Baca juga: Bisnis Kuliner Dapat Kucuran Rp28 Miliar, Ini Kata Gibran )
Menurut Eko lokasi tersebut memang perlintasan satwa liar. Hanya saja kebetulan jejak kali ini tertinggal di beton yang belum mengering. Namun fenomena ini bukan karena aktivititas Gunung Merapi , sebab jalur tersebut memang perlintasan bagi satwa habitat Gunung Merapi . Di antaranya macan tutul. "Tapi memang kalau perlintasan kali ini sedikit turun beberapa meter dari jalur biasanya," jelasnya.
Eko menambahkan, temuan ini bukan hal baru bagi warga sekitar. Temuan serupa pernah terjadi medio 2018. Ketika itu, warga sekitar sempat melihat aktivititas satwa liar. Berdasarkan fisik, dugaan sementara adalah kucing besar jenis macan tutul. (Baca juga: Kepala Kampung Tak Segera Dilantik, Warga Geruduk Kantor Bupati Raja Ampat )
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Wiryawan mengatakan, belum bisa mengambil kesimpulan apakah jejak satwa itu merupakan tapak dari macan tutul atau bukan. "Informasi di masyarakat memang ada yang bilang lihat macan. Tapi, karena belum ada dokumentasi jadi kami belum bisa memastikan," terangnya.
(eyt)
tulis komentar anda