10 Aksi Heroik Pahlawan Nasional Berkhidmat Membela Rakyat dan Bangsa
Selasa, 10 November 2020 - 07:42 WIB
Kekuatan pasukan Patimurra sungguh luar biasa. Bahkan Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. (BACA JUGA: Putra Pahlawan Pembebasan Irian Barat Wafat, PKPI: Kami Sangat Berduka)
Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di Kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura diangkat sebagai pahlawan nasional.
10. Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993. (Foto/Ist)
Dalam masa revolusi, Frans Kaisiepo ikut dalam Konferensi Malino 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Frans Kaisiepo lahir di Biak pada 10 Oktober 1921 dan meninggal di Jayapura 10 April 1979 atau pada umur 57 tahun.
Frans adalah anak Papua yang cinta kepada tanah kelahiran dan negaranya. Sehingga tak heran pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Merah Putih dan menyayikan lagu Indonesia Raya di Papua. Frans dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.
Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di Kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura diangkat sebagai pahlawan nasional.
10. Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993. (Foto/Ist)
Dalam masa revolusi, Frans Kaisiepo ikut dalam Konferensi Malino 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Frans Kaisiepo lahir di Biak pada 10 Oktober 1921 dan meninggal di Jayapura 10 April 1979 atau pada umur 57 tahun.
Frans adalah anak Papua yang cinta kepada tanah kelahiran dan negaranya. Sehingga tak heran pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Merah Putih dan menyayikan lagu Indonesia Raya di Papua. Frans dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.
(vit)
tulis komentar anda