Wisata Covid-19, Upaya Hidupkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Jum'at, 08 Mei 2020 - 14:33 WIB
PAREPARE - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyampaikan pasien positif virus corona baru alias covid-19 yang sembuh di wilayahnya terus bertambah. Total, 250 pasien sembuh, dimana 92 pasien di antaranya berhasil bebas dari virus ganas itu setelah menjalani karantina di hotel-hotel yang disediakan Pemprov Sulsel.
Karantina di hotel merupakan Program Wisata Covid-19. Selain berfokus pada penyembuhan, program tersebut juga merupakan upaya pemerintah daerah menghidupkan perekonomian di tengah pandemi. Diketahui, sektor perhotelan sangat terpukul sejak covid-19 mewabah.
"Tercatat 92 orang yang sudah diwisuda dari wisata covid-19 di hotel, nanti setelah pandemi berakhir akan ada organisasi baru dari pada alumni wisata covid-19 ini," kelakar Gubernur Nurdin saat melakukan kunjungan di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Parepare, Jumat (8/5/2020).
Dikemukakan Gubernur Nurdin, 92 pasien positif yang telah sembuh, sebelumnya dikarantina di Hotel Swiss Bell Makassar dalam Program Wisata Covid-19. Mereka dikarantina di sana lantaran tidak memiliki gejala virus corona.
Selama masa karantina, kata dia, seluruh pasien tanpa gejala ini bisa beristirahat secara nyaman. Makanan bergizi dan program karantina di hotel juga selalu disiapkan.
"Bahkan ada yang protes karena dipulangkan lebih awal dari masa karantina yang biasanya 14 hari. Itu karena telah dinyatakan sembuh dan bisa pulang setelah menjalani swab beberapa kali," papar Gubernur Nurdin.
Pemprov Sulsel, tambah Gubernur Nurdin, memang mencetuskan program Wisata Covid-19, dengan menetapkan Hotel Swiss Bell sebagai tempat karantina bagi pasien positif Cobid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP), selain para serta tenaga medis.
Hotel lainnya, kata dia, di antaranya yakni Almadera Hotel, Hotel Maxone, Hotel Dalton, Sutomo, Grand Sayang, dan Grand Puri Perintis.
"Masa pandemi ini ekonomi sangat sulit, kita ingin menghidupkan kembali ekonomi di tengah pandemi, dengan memberikan tempat yang nyaman bagi mereka dan hotel-hotel ini bisa tetap beroperasi tanpa harus merumahkan karyawannya," tandasnya.
Karantina di hotel merupakan Program Wisata Covid-19. Selain berfokus pada penyembuhan, program tersebut juga merupakan upaya pemerintah daerah menghidupkan perekonomian di tengah pandemi. Diketahui, sektor perhotelan sangat terpukul sejak covid-19 mewabah.
"Tercatat 92 orang yang sudah diwisuda dari wisata covid-19 di hotel, nanti setelah pandemi berakhir akan ada organisasi baru dari pada alumni wisata covid-19 ini," kelakar Gubernur Nurdin saat melakukan kunjungan di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Parepare, Jumat (8/5/2020).
Dikemukakan Gubernur Nurdin, 92 pasien positif yang telah sembuh, sebelumnya dikarantina di Hotel Swiss Bell Makassar dalam Program Wisata Covid-19. Mereka dikarantina di sana lantaran tidak memiliki gejala virus corona.
Selama masa karantina, kata dia, seluruh pasien tanpa gejala ini bisa beristirahat secara nyaman. Makanan bergizi dan program karantina di hotel juga selalu disiapkan.
"Bahkan ada yang protes karena dipulangkan lebih awal dari masa karantina yang biasanya 14 hari. Itu karena telah dinyatakan sembuh dan bisa pulang setelah menjalani swab beberapa kali," papar Gubernur Nurdin.
Pemprov Sulsel, tambah Gubernur Nurdin, memang mencetuskan program Wisata Covid-19, dengan menetapkan Hotel Swiss Bell sebagai tempat karantina bagi pasien positif Cobid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP), selain para serta tenaga medis.
Hotel lainnya, kata dia, di antaranya yakni Almadera Hotel, Hotel Maxone, Hotel Dalton, Sutomo, Grand Sayang, dan Grand Puri Perintis.
"Masa pandemi ini ekonomi sangat sulit, kita ingin menghidupkan kembali ekonomi di tengah pandemi, dengan memberikan tempat yang nyaman bagi mereka dan hotel-hotel ini bisa tetap beroperasi tanpa harus merumahkan karyawannya," tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda