Menelusuri Jejak Misteri Makam Putri Cempo

Senin, 05 Oktober 2020 - 05:01 WIB
Pada usia 14 tahun, Raden Patah memilih kembali ke tanah Jawa untuk mendalami agama Islam pada Sunan Ampel di Surabaya. Padahal, saat itu raja Brawijaya V memintanya untuk menggantikan Aryo Damar sebagai Bupati Palembang. Dalam perjalanan ke Jawa Raden Patah ditemani Raden Husen (putra Aryo Damar).

Selama menuntut ilmu pada Sunan Ampel, Raden Patah dikenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata murid lainya. Hal inilah yang membuat Sang Guru menyuruhnya untuk mendirikan pondok pesantren ke arah barat dari Surabaya.

Dalam pengembaraannya ke barat, Raden Patah menemukan Hutan dengan banyak ditumbuhi tanaman Glagah, di antaranya menyeruak aroma wangi. Hutan tersebut kemudian diberi nama Glagah Wangi.

Di Glagah Wangi inilah Raden Patah mendirikan pondok pesantren. Sekarang, Glagah Wangi dikenal sebagai wilayah Kabupaten Demak. Bersama Wanasalam dan Wanapala, di wilayah yang dikenal dengan Glagah Wangi itu, Raden Patah membangun pedukuhan.

Perlahan pedukuhan Glagah Wangi menjadi ramai. Hingga banyak orang Majapahit berpindah tempat di Glagah Wangi. Raden Patah mengutus Wanasalam untuk menyampaikan kabar tentang perkembangan Glagah Wangi kepada Sunan Ampel di Ampel Gading.

Mendengar kabar tersebut, Sunan Ampel beserta para pendherek-nya datang ke Glagah Wangi. Kepada Raden Patah, Sunan Ampel mengusulkan agar Glagah Wangi dijadikan kerajaan. Raden Patah menyepakati usulan Sunan Ampel.(Baca juga : Mistis Kampung Pitu, Hanya Bisa Dihuni 7 KK di Timur Gunung Nglanggeran )

Dengan disaksikan Raden Patah, para wali, beserta orang-orang dari Ampel Denta dan Glagah Wangi, Sunan Ampel memberikan nama Demak pada kerajaan itu. Nama Raden Patah sendiri, oleh Sunan Ampel, diubah menjadi Pangeran Bintara. Atas keputusan Sunan Ampel, semua wali mendukungnya.

Hanya dalam kurun waktu dua tahun pesantren yang didirikan Raden Patah memiliki 2.000 santri. Padahal waktu itu, masyarakat Glagah Wangi merupakan pemeluk Hindu dan Buddha. Keberhasilan Raden Patah kemudian mendapat apresiasi dari para Wali Songo.

Apresiasi yang diberikan adalah dengan diresmikannya Masjid Pondok Pesantren Glagah wangi (Masjid Agung Demak) pada tahun 1466 atau 1388 saka. Bersamaan dengan itu Raden Patah dinobatkan sebagai mubaligh muda. Pada tahun 1475 Raden Patah dinobatkan sebagai Bupati Glagah Wangi.

Saat itu perkembangan Islam maju pesat dan Glagah Wangi menjadi pusat penyebaran dan pendidikan Islam di Jawa. Selanjutnya pada tahun 1478 Raden Patah dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Demak. Pangeran Bintara Ditangkap Berdirinya Kerajaan Demak dengan raja Pangeran Bintara terdengar sampai telinga Raja Brawijaya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content