Setiap Tahun PAD Sektor Pariwisata di Pangandaran Mengalami Kenaikan
Senin, 28 September 2020 - 14:32 WIB
PANGANDARAN - Setiap tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran relatif mengalami kenaikan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pangandaran mencatat ada 5 lokasi objek wisata yang menjadi sumber PAD. Objek wisata yang menjadi sumber PAD tersebut diantaranya, Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batukaras, Green Canyon dan Pantai Karapyak.
Pada tahun 2016 objek wisata pantai Pangandaran berhasil mendapat PAD Rp4.065.960.000, tahun 2017 Rp10.307.735.000, tahun 2018 Rp13.949.525.000 dan tahun 2019 Rp13.326.055.000. Sedangkan objek wisata pantai Batu Hiu tahun 2016 berhasil memperoleh PAD Rp246.540.000, tahun 2017 Rp780.510.000, tahun 2018 Rp1.090.380.000 dan tahun 2019 Rp902.520.000.
Sementara objek wisata pantai Batukaras pada tahun 2016 memperoleh PAD Rp858.095.000, tahun 2017 Rp2.277.760.000, tahun 2018 Rp2.976.225.000 dan tahun 2019 Rp2.604.620.000. Untuk objek wisata Green Canyon pada tahun 2016 memperoleh PAD sebesar Rp451.413.750, tahun 2017 Rp787.453.505, tahun 2018 Rp829.480.505 dan tahun 2019 Rp698.150.000.
Objek wisata pantai Karapyak pada tahun 2016 berhasil mencapai PAD Rp110.029.400, tahun 2017 mendapat Rp445.283.500, tahun 2018 Rp968.037.000 dan tahun 2019 Rp941.523.000. Data di BAPPEDA juga mencatat PAD di tahun 2016 dari 5 objek wisata mencapai Rp5.732.038.000, tahun 2017 Rp14.598.742.005, tahun 2018 Rp19.813.647.505 dan tahun 2019 Rp18.472.868.000.
Bagi Kabupaten Pangandaran, sektor pariwisata menjadi salah satu hal terpenting, selain potensi Sumber Daya Alam yang menunjang untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata, juga menjadi poin pada fokus utama pembangunan.
Pada RPJMD tahun 2016 hingga 2021 tertulis Visi Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia dan pada visi RPJPD 2016 hingga 2025 Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata termaju di pulau Jawa.
Untuk mencapai keberhasilan Visi pada RPJMD dan RPJPD penataan dan pembangunan pariwisata terus dilakukan baik bersumber dari APBD, APBD Provinsi dan APBN. BAPPEDA mencatat, untuk tahun 2020 alokasi pembangunan pariwisata di Pangandaran tercatat Rp48 miliar. Pada data Keterukuran Perencanaan dalam RKPD 2020 poin Indikator Kinerja Daerah tertera capaian kinerja menempati angka 89,87. (samsul ma'arif)
Pada tahun 2016 objek wisata pantai Pangandaran berhasil mendapat PAD Rp4.065.960.000, tahun 2017 Rp10.307.735.000, tahun 2018 Rp13.949.525.000 dan tahun 2019 Rp13.326.055.000. Sedangkan objek wisata pantai Batu Hiu tahun 2016 berhasil memperoleh PAD Rp246.540.000, tahun 2017 Rp780.510.000, tahun 2018 Rp1.090.380.000 dan tahun 2019 Rp902.520.000.
Sementara objek wisata pantai Batukaras pada tahun 2016 memperoleh PAD Rp858.095.000, tahun 2017 Rp2.277.760.000, tahun 2018 Rp2.976.225.000 dan tahun 2019 Rp2.604.620.000. Untuk objek wisata Green Canyon pada tahun 2016 memperoleh PAD sebesar Rp451.413.750, tahun 2017 Rp787.453.505, tahun 2018 Rp829.480.505 dan tahun 2019 Rp698.150.000.
Objek wisata pantai Karapyak pada tahun 2016 berhasil mencapai PAD Rp110.029.400, tahun 2017 mendapat Rp445.283.500, tahun 2018 Rp968.037.000 dan tahun 2019 Rp941.523.000. Data di BAPPEDA juga mencatat PAD di tahun 2016 dari 5 objek wisata mencapai Rp5.732.038.000, tahun 2017 Rp14.598.742.005, tahun 2018 Rp19.813.647.505 dan tahun 2019 Rp18.472.868.000.
Bagi Kabupaten Pangandaran, sektor pariwisata menjadi salah satu hal terpenting, selain potensi Sumber Daya Alam yang menunjang untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata, juga menjadi poin pada fokus utama pembangunan.
Pada RPJMD tahun 2016 hingga 2021 tertulis Visi Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia dan pada visi RPJPD 2016 hingga 2025 Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata termaju di pulau Jawa.
Untuk mencapai keberhasilan Visi pada RPJMD dan RPJPD penataan dan pembangunan pariwisata terus dilakukan baik bersumber dari APBD, APBD Provinsi dan APBN. BAPPEDA mencatat, untuk tahun 2020 alokasi pembangunan pariwisata di Pangandaran tercatat Rp48 miliar. Pada data Keterukuran Perencanaan dalam RKPD 2020 poin Indikator Kinerja Daerah tertera capaian kinerja menempati angka 89,87. (samsul ma'arif)
(srf)
tulis komentar anda