Kasus COVID-19 Turun dan Angka Kesembuhan Naik, Cimahi Zona Oranye
Selasa, 22 September 2020 - 15:42 WIB
CIMAHI - Setelah selama dua pekan berada di zona merah COVID-19, kini Kota Cimahi, Jawa Barat , kembali masuk zona oranye atau kategori risiko sedang penyebaran COVID-19.
Hal tersebut mengacu kepada peta zona risiko periode 14-20 September 2020, Kecamatan Cimahi Utara dan Selatan yang asalnya zona merah kini menjadi oranye. (BACA JUGA: Pria yang Terobos Gerbang Mapolresta Tasikmalaya Jadi Tersangka )
"Sekarang sudah zona oranye karena ada penurunan kasus, tapi masih harus tetap waspada," kata Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna saat ditemui, Selasa (22/9/2020). (BISA DIKLIK: Dituntut 4 Tahun Penjara, 3 Petinggi Sunda Empire Ajukan Pembelaan )
Menurut Ajay, pada dua pekan ke belakang penambahan kasus COVID-19 di Kota Cimahi memang cukup tinggi. Bahkan pekan pertama September penambahan kasusnya mencapai 37 orang. Pekan kedua memang masih ditemukan 21 kasus, namun angka kesembuhan lebih dominan, dimana ada 37 pasien yang sembuh dalam sepekan.
Jumlah total kasusnya hingga saat ini mencapai 285 orang, dengan total kesembuhan 231 orang, meninggal 7 orang dan 51 orang yang masih terkonfirmasi positif. (BOLEH DIBACA: Anggaran Tersedot COVID-19, Ini yang Jadi Atensi Besar Ridwan Kamil )
Akan tetapi, kembalinya ke zona oranye dan menurunnya jumlah kasus bukan berarti pandemi COVID-19 hilang. Untuk itu masyarakat diminta tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Kasusnya menurun dan angka kesembuhan naik, makanya jadi oranye. Tapi kami tidak akan bosan mengajak masyarakat bersama melawan COVID-19 dengan 4M. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak," ujar Wali Kota.
Disinggung soal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), Ajay menyebutkan tetap berlaku selama dua pekan ke depan. Seperti pengetatan di kewilayahan dan pembatasan kegiatan perekonomian.
"PSBM masih diterapkan dan berjalan cukup baik. Memang masih ada toko yang buka jam 9 pagi, padahal aturan kan jam 10 pagi. Itu jadi bagian dari bahan evaluasi," tutur Ajay.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini menyebutkan, untuk menekan penyebaran COVID-19 dari OTG (orang tanpa gejala), pihaknya akan terus melakukan swab test. Mengacu pada standar WHO, sedikitnya ada 600 orang yang swab test di Kota Cimahi dalam sepekan.
"Swab akan terus jalan meski sudah zona oranye lagi. Khawatirnya ada muncul cluster baru dan jadi kondisi darurat. Makanya setiap hari swab test terus dilakukan dengan sasaran 100-150 orang/hari," ungkap Chanifah.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Ngatiyana-Adhitia Siapkan Jurus Jitu Atasi Pengangguran di Kota Cimahi
Hal tersebut mengacu kepada peta zona risiko periode 14-20 September 2020, Kecamatan Cimahi Utara dan Selatan yang asalnya zona merah kini menjadi oranye. (BACA JUGA: Pria yang Terobos Gerbang Mapolresta Tasikmalaya Jadi Tersangka )
"Sekarang sudah zona oranye karena ada penurunan kasus, tapi masih harus tetap waspada," kata Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna saat ditemui, Selasa (22/9/2020). (BISA DIKLIK: Dituntut 4 Tahun Penjara, 3 Petinggi Sunda Empire Ajukan Pembelaan )
Menurut Ajay, pada dua pekan ke belakang penambahan kasus COVID-19 di Kota Cimahi memang cukup tinggi. Bahkan pekan pertama September penambahan kasusnya mencapai 37 orang. Pekan kedua memang masih ditemukan 21 kasus, namun angka kesembuhan lebih dominan, dimana ada 37 pasien yang sembuh dalam sepekan.
Jumlah total kasusnya hingga saat ini mencapai 285 orang, dengan total kesembuhan 231 orang, meninggal 7 orang dan 51 orang yang masih terkonfirmasi positif. (BOLEH DIBACA: Anggaran Tersedot COVID-19, Ini yang Jadi Atensi Besar Ridwan Kamil )
Akan tetapi, kembalinya ke zona oranye dan menurunnya jumlah kasus bukan berarti pandemi COVID-19 hilang. Untuk itu masyarakat diminta tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Kasusnya menurun dan angka kesembuhan naik, makanya jadi oranye. Tapi kami tidak akan bosan mengajak masyarakat bersama melawan COVID-19 dengan 4M. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak," ujar Wali Kota.
Disinggung soal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), Ajay menyebutkan tetap berlaku selama dua pekan ke depan. Seperti pengetatan di kewilayahan dan pembatasan kegiatan perekonomian.
"PSBM masih diterapkan dan berjalan cukup baik. Memang masih ada toko yang buka jam 9 pagi, padahal aturan kan jam 10 pagi. Itu jadi bagian dari bahan evaluasi," tutur Ajay.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini menyebutkan, untuk menekan penyebaran COVID-19 dari OTG (orang tanpa gejala), pihaknya akan terus melakukan swab test. Mengacu pada standar WHO, sedikitnya ada 600 orang yang swab test di Kota Cimahi dalam sepekan.
"Swab akan terus jalan meski sudah zona oranye lagi. Khawatirnya ada muncul cluster baru dan jadi kondisi darurat. Makanya setiap hari swab test terus dilakukan dengan sasaran 100-150 orang/hari," ungkap Chanifah.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Ngatiyana-Adhitia Siapkan Jurus Jitu Atasi Pengangguran di Kota Cimahi
(awd)
tulis komentar anda