Nasib Pilu Penghuni Rumah Mungil yang Viral Ditempati 46 Jiwa di Cimahi
loading...
A
A
A
CIMAHI - Apa jadinya jika sebuah rumah yang berlokasi di gang sempit dihuni oleh puluhan jiwa? Di Kota Cimahi, Jawa Barat, hal ini menjadi kenyataan dan membuat heboh jagat media sosial. Rumah tersebut diisi oleh 46 jiwa dari total 18 kepala keluarga.
Sehingga kondisi tinggal mereka menjadi sangat sempit dan bertumpuk. Akses dari jalan raya menujurumah tersebut hanya berupa gang sempit yang bisa dilalui satu sepeda motor, sedangkan dirumah itu terasa begitu sesak karena kondisinya sangat berdempetan denganrumah lain.
Kedatangan aparat membuat seisi rumah berdesakan keluar gang karena kondisi di dalam rumah yang sangat sempit. Keberadaan keluarga Sri Aminah ini sempat menyedot perhatian publik dan viral di media sosial.
Hal ini diketahui setelah Ketua RT setempat melakukan pendataan dan pencocokan serta penelitian (Coklit) dalam proses tahapan Pilkada 2024 untuk Pilgub Jabar dan Walikota Cimahi.
Saat ini, rumah Sri Aminah ditinggali oleh kakak, adik, dan cucu-cucunya. Tercatat ada 36 jiwa yang tinggal di sana, sementara 12 orang atau 4 kepala keluarga lainnya menyewa tempat tidak jauh dari rumah Sri Aminah.
Selain itu terdapat satu kamar tidur yang berada di lantai duarumah tetapi hanya ada satu kamar mandi yang berada di bagian belakang berukuran sekitar 1x1,5 meter beserta kloset kecil serta jerigen penampung air.
Sri Aminah (64) mengaku rumah ini sudah ada sejak 1982 yang ditempati adik, anak dan cucunya. “Sudah 41 tahun lalu tinggal di sini, semua keluarga saya,” kata Sri Amina kepada wartawan, Selasa (9/7/2024).
Lurah Diteureup Rusli Sudarmadi mengayakan, pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi kondisi. “Kami akan carikan solusinya, baik melalui bantuan pemerintah maupun dari pihak lainnya,” kata Rusli.
Rumah di kawasan padat pendudukrumah keluarga Sri Aminah sendiri berada di kawasan padat penduduk Kota Cimahi, yang terselip di dalam gang sempit yang hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan sepeda motor saja.
Berdasarkan data Kelurahan Citeureup, dari total 18 KK atau 64 jiwa, kinirumahtersebut ditempati oleh 14 KK atau 36 jiwa termasuk anak-anak kecil, sedangkan 4 KK sisanya mengontrak di dekat lingkungan tersebut.
Sehingga kondisi tinggal mereka menjadi sangat sempit dan bertumpuk. Akses dari jalan raya menujurumah tersebut hanya berupa gang sempit yang bisa dilalui satu sepeda motor, sedangkan dirumah itu terasa begitu sesak karena kondisinya sangat berdempetan denganrumah lain.
Kedatangan aparat membuat seisi rumah berdesakan keluar gang karena kondisi di dalam rumah yang sangat sempit. Keberadaan keluarga Sri Aminah ini sempat menyedot perhatian publik dan viral di media sosial.
Hal ini diketahui setelah Ketua RT setempat melakukan pendataan dan pencocokan serta penelitian (Coklit) dalam proses tahapan Pilkada 2024 untuk Pilgub Jabar dan Walikota Cimahi.
Saat ini, rumah Sri Aminah ditinggali oleh kakak, adik, dan cucu-cucunya. Tercatat ada 36 jiwa yang tinggal di sana, sementara 12 orang atau 4 kepala keluarga lainnya menyewa tempat tidak jauh dari rumah Sri Aminah.
Selain itu terdapat satu kamar tidur yang berada di lantai duarumah tetapi hanya ada satu kamar mandi yang berada di bagian belakang berukuran sekitar 1x1,5 meter beserta kloset kecil serta jerigen penampung air.
Sri Aminah (64) mengaku rumah ini sudah ada sejak 1982 yang ditempati adik, anak dan cucunya. “Sudah 41 tahun lalu tinggal di sini, semua keluarga saya,” kata Sri Amina kepada wartawan, Selasa (9/7/2024).
Lurah Diteureup Rusli Sudarmadi mengayakan, pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi kondisi. “Kami akan carikan solusinya, baik melalui bantuan pemerintah maupun dari pihak lainnya,” kata Rusli.
Rumah di kawasan padat pendudukrumah keluarga Sri Aminah sendiri berada di kawasan padat penduduk Kota Cimahi, yang terselip di dalam gang sempit yang hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan sepeda motor saja.
Berdasarkan data Kelurahan Citeureup, dari total 18 KK atau 64 jiwa, kinirumahtersebut ditempati oleh 14 KK atau 36 jiwa termasuk anak-anak kecil, sedangkan 4 KK sisanya mengontrak di dekat lingkungan tersebut.
(ams)