Kisah Jenderal Kopassus Letjen Sutiyoso Menyamar Jadi Sopir untuk Tangkap Pimpinan GAM di Pedalaman Aceh
Selasa, 08 Oktober 2024 - 18:34 WIB
Setelah mobil melaju sekitar 50 meter, Sutiyoso kemudian memberikan kode sandi kepada Kapten Lintang dengan mengedipkan lampu pendek dua kali dan panjang sekali.
Sesuai skenario, Kapten Lintang bersama dua orang lainnya yang sedari tadi menunggu di mobil langsung bergerak menghentikan laju kendaraan yang dikemudikan Sutiyoso. Mereka langsung masuk dan memborgol Usman.
Saat itu Usman menduga mobilnya sedang dirampok karena hendak mengambil uang. Mereka kemudian dibawa ke Guest House Hotel Iskandar Muda.
Dari Usman, Sutiyoso mendapat banyak informasi soal keberadaan petinggi GAM termasuk Hasan Tiro. Mendapat informasi sangat berharga tersebut, Sutiyoso langsung menarik semua pasukannya termasuk satu kesatuan BKO baik yang di Lhokseumawe maupun Aceh Timur.
Mereka kemudian dipusatkan di wilayah Pidie. Dengan arah kompas, pasukan kemudian bergerak ke lokasi yang dituju, semua pasukan berjarak masing-masing 100 meter bergerak menyisir.
Dengan cara itu, semua petinggi GAM mulai dari para menteri GAM dan Gubernur Pidie serta para stafnya ditangkap. Sebagian menyerahkan diri ke Kodam Iskandar Muda akibat operasi tersebut.
Hanya Hasan Tiro yang lolos dan melarikan diri ke Malaysia karena Hasan Tiro sudah dianggap wali oleh masyarakat Aceh.
Hasan Tiro dibawa kabur lewat pantai utara yang tidak dijaga oleh aparat keamanan.
Selama 10 bulan di medan operasi, tidak ada sebutir peluru pun yang diletuskan Sutiyoso untuk membunuh musuh-musuhnya. Hanya satu peluru yang ditembakkan oleh anggotanya untuk melumpuhkan juru masak.
Sesuai skenario, Kapten Lintang bersama dua orang lainnya yang sedari tadi menunggu di mobil langsung bergerak menghentikan laju kendaraan yang dikemudikan Sutiyoso. Mereka langsung masuk dan memborgol Usman.
Saat itu Usman menduga mobilnya sedang dirampok karena hendak mengambil uang. Mereka kemudian dibawa ke Guest House Hotel Iskandar Muda.
Dari Usman, Sutiyoso mendapat banyak informasi soal keberadaan petinggi GAM termasuk Hasan Tiro. Mendapat informasi sangat berharga tersebut, Sutiyoso langsung menarik semua pasukannya termasuk satu kesatuan BKO baik yang di Lhokseumawe maupun Aceh Timur.
Mereka kemudian dipusatkan di wilayah Pidie. Dengan arah kompas, pasukan kemudian bergerak ke lokasi yang dituju, semua pasukan berjarak masing-masing 100 meter bergerak menyisir.
Dengan cara itu, semua petinggi GAM mulai dari para menteri GAM dan Gubernur Pidie serta para stafnya ditangkap. Sebagian menyerahkan diri ke Kodam Iskandar Muda akibat operasi tersebut.
Hanya Hasan Tiro yang lolos dan melarikan diri ke Malaysia karena Hasan Tiro sudah dianggap wali oleh masyarakat Aceh.
Hasan Tiro dibawa kabur lewat pantai utara yang tidak dijaga oleh aparat keamanan.
Selama 10 bulan di medan operasi, tidak ada sebutir peluru pun yang diletuskan Sutiyoso untuk membunuh musuh-musuhnya. Hanya satu peluru yang ditembakkan oleh anggotanya untuk melumpuhkan juru masak.
(shf)
tulis komentar anda