Kisah Jenderal Kopassus Gagal Raih Brevet Komando, Dapat Kehormatan di Pemakaman Jenderal Ahmad Yani

Kamis, 05 September 2024 - 06:47 WIB
Letjen TNI (Purn) Soegito perwira tinggi TNI AD yang cukup dikenal dan disegani. Foto/Istimewa
TERKADANG kegagalan membawa hikmah yang tak terduga. Itulah yang dialami Letjen (Purn) Soegito seorang perwira Kopassus yang pernah memimpin Luhut Pandjaitan di Grup 1 Para Komando (Parako).

Meski gagal meraih brevet dan baret merah setelah mengikuti pendidikan komando, Soegito justru mendapatkan kehormatan besar dalam momen bersejarah.

Dikutip dari buku“Letjen (Purn) Soegito, Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen”, walau sudah tahu risikonya, tidak ada yang bisa menghalangi Soegito untuk mengikuti pendidikan komando.



Salah satu alasannya cukup sepele, ingin sekali di lengan kanan bajunya ada tulisan Komando. Sehingga apa pun yang akan terjadi selama masa pendidikan, akan dihadapinya tanpa perasaan yang gentar.

Pada awal 1965, Soegito mengikuti pendidikan komando, sebuah tahapan yang harus dilalui oleh setiap prajurit yang ingin bergabung dengan Kopassus. Pelatihan ini dirancang mengembangkan kemampuan prajurit dalam menjalankan operasi komando baik secara individu dan kelompok.

Pendidikan ini ditutup dengan long march sejauh 500 kilometer dari Batujajar ke Nusakambangan, yang merupakan ujian terakhir sebelum upacara pembaretan dalam pasukan khusus dan elit di Indonesia tersebut.

Sayangnya, saat mendekati akhir perjalanan, Soegito merasakan sakit yang tak tertahankan di seluruh sendi kakinya, yang akhirnya memaksanya untuk mundur dan dievakuasi kembali ke Cijantung. Meskipun demikian, semangatnya sebagai prajurit tidak luntur.



Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content