Kisah Cinta Jenderal Kopassus AM Hendropriyono, Pinjamkan Topi untuk Taklukkan Hati Tati Mulya
Senin, 19 Agustus 2024 - 17:56 WIB
Keadaan sedikit membaik ketika Hendropriyono mendapatkan rumah dinas pertama di Cijantung, Jakarta Timur.
Namun kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat Tati harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan sampingan.
Ia pun meniru tetangganya membuat kolam ikan di halaman rumah belakang. Setelah 2-3 bulan, ikan-ikan itu bisa dijadikan lauk untuk makan sehari-hari.
Selain itu, Tati juga memanfaatkan lahan kosong dengan menanam beragam sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Waktu itu muncul tren ibu-ibu berjualan es mambo untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tati pun tanpa ragu mengikutinya.
Di sela mengurus rumah dan dua anak yang masih kecil, Tati menjual es mambo dengan menitipkan ke warung-warung.
Es mambo buatan Tati laris manis karena memiliki keunggulan dibandingkan es mambo lainnya.
"Es mambo orang lain kan cuma air dikasih sirup. Kalau saya manfaatkan buah dari pohon nangka, alpukat, dan sirsak di belakang rumah. Jadi yang paling laku es mambo saya," kata Tati sambil menerawang ke era 1980-an.
Kisah manis, sedih dan pahitnya hidup yang dialami Tati sebanding dengan cinta kasih yang diberikan Hendropriyono kepadanya.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Namun kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat Tati harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan sampingan.
Ia pun meniru tetangganya membuat kolam ikan di halaman rumah belakang. Setelah 2-3 bulan, ikan-ikan itu bisa dijadikan lauk untuk makan sehari-hari.
Selain itu, Tati juga memanfaatkan lahan kosong dengan menanam beragam sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Waktu itu muncul tren ibu-ibu berjualan es mambo untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tati pun tanpa ragu mengikutinya.
Di sela mengurus rumah dan dua anak yang masih kecil, Tati menjual es mambo dengan menitipkan ke warung-warung.
Es mambo buatan Tati laris manis karena memiliki keunggulan dibandingkan es mambo lainnya.
"Es mambo orang lain kan cuma air dikasih sirup. Kalau saya manfaatkan buah dari pohon nangka, alpukat, dan sirsak di belakang rumah. Jadi yang paling laku es mambo saya," kata Tati sambil menerawang ke era 1980-an.
Kisah manis, sedih dan pahitnya hidup yang dialami Tati sebanding dengan cinta kasih yang diberikan Hendropriyono kepadanya.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(shf)
tulis komentar anda