Kisah Cinta Jenderal Kopassus AM Hendropriyono, Pinjamkan Topi untuk Taklukkan Hati Tati Mulya
Senin, 19 Agustus 2024 - 17:56 WIB
Berada di daerah operasi bersama para tentara membuat Tati tak tenang. Pada hari pertama, ia tak bisa tidur karena Kalimantan Utara waktu itu masih seperti hutan rimba. Tati waswas ada binatang buas yang tiba-tiba menyerangnya.
Beruntung Tati adalah wanita yang kuat dan cepat beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia cepat menguasai keadaan. Tati berbaur dengan lingkungan masyarakat, memahami adat istiadat dan kebiasaan warga setempat.
Sikap rendah hati pun selalu diterapkan dalam kehidupan sosial. Tati tak ragu untuk berbagi dengan orang-orang di lingkungannya, termasuk makanan.
"Kalau uangnya cuma bisa untuk beli ikan teri dan sayur kangkung, kita masak dan makan sama-sama," katanya.
Wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu juga memperhatikan para wanita yang baru melahirkan.
Dia memasakkan ayam arak, makanan lokal yang biasa disajikan untuk wanita yang baru melahirkan. Meski awalnya tanya sana-sani cara membuat ayam arak, akhirnya Tati mahir memasaknya.
Pergaulan yang luwes dengan masyarakat membuat Tati banyak mendapatkan informasi selama lima bulan mendampingi Hendropriyono di medan operasi.
Sebagai istri seorang prajurit, Tati telah siap untuk tinggal di mana saja. Termasuk ketika Hendropriyono ditugaskan kembali di Jakarta.
Mereka mendapatkan tempat tinggal berupa satu kamar dengan satu tempat tidur di kawasan Cimanggis.
"Kita tidur dengan penerangan lampu tempel, waktu bangun hidungnya hitam semua," kata Hendro yang dijuluki The Master of Intelligence ini.
Beruntung Tati adalah wanita yang kuat dan cepat beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia cepat menguasai keadaan. Tati berbaur dengan lingkungan masyarakat, memahami adat istiadat dan kebiasaan warga setempat.
Sikap rendah hati pun selalu diterapkan dalam kehidupan sosial. Tati tak ragu untuk berbagi dengan orang-orang di lingkungannya, termasuk makanan.
"Kalau uangnya cuma bisa untuk beli ikan teri dan sayur kangkung, kita masak dan makan sama-sama," katanya.
Wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu juga memperhatikan para wanita yang baru melahirkan.
Dia memasakkan ayam arak, makanan lokal yang biasa disajikan untuk wanita yang baru melahirkan. Meski awalnya tanya sana-sani cara membuat ayam arak, akhirnya Tati mahir memasaknya.
Pergaulan yang luwes dengan masyarakat membuat Tati banyak mendapatkan informasi selama lima bulan mendampingi Hendropriyono di medan operasi.
Sebagai istri seorang prajurit, Tati telah siap untuk tinggal di mana saja. Termasuk ketika Hendropriyono ditugaskan kembali di Jakarta.
Mereka mendapatkan tempat tinggal berupa satu kamar dengan satu tempat tidur di kawasan Cimanggis.
"Kita tidur dengan penerangan lampu tempel, waktu bangun hidungnya hitam semua," kata Hendro yang dijuluki The Master of Intelligence ini.
tulis komentar anda