Disudutkan Terkait Perizinan ASSI, CEO PT DLU Desak Oknum Penyerang Minta Maaf
Kamis, 25 Juli 2024 - 12:24 WIB
BHS juga siap mengambil langkah hukum sampai oknum wartawan tersebut mau mengklarifikasi ulang pernyataan mereka secara terbuka di media. "Karena perizinan ini yang mengeluarkan kementerian. Mereka seolah meremehkan kinerja kementerian," ungkapnya.
Oknum wartawan media tersebut mengatakan jika PT. ASSI sudah bisa mendapatkan izin lengkap sedangkan galangan lain kesulitan sehingga seolah-olah ada rekayasa pemberian izin dari pemerintah.
"Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi. Kita dipikir melakukan rekayasa sama kementerian, bukannya malah diapresiasi. PT ASSI ini adalah galangan yang mempunyai reputasi yang luar biasa," jelasnya.
"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja membangun kapal ternak pertama di Indonesia di Adiluhung dan diresmikan oleh Pak Jokowi. Puluhan pejabat perhubungan, KKP, dan sebagainya juga para menteri pernah datang ke sana.Jadi ini adalah satu-satunya galangan yang dinilai oleh pemerintah menjadi galangan contoh atau teladan," tegas BHS.
Ia menduga aksi oknum wartawan tersebut bertujuan menjatuhkan reputasi perusahaan dan mengarah pada upaya perbuatan tidak menyenangkan.
"Inilah yang saya katakan, tidak boleh oknum yang melakukan (perbuatan tidak menyenangkan, red) itu mencemari Madura karena saya juga sebagai dewan pembangunan Madura, saya banyak ditokohkan oleh orang Madura. Mereka juga pasti tidak mau dikotori oleh oknum yang merusak iklim usaha di Madura. Ini tidak boleh terjadi di Madura," katanya.
"Saya akan mempermasalahkan hal ini dan ini pernah terjadi pada 2008 dan pada akhirnya tokoh ikut turun membantu. Sebab galangan ini adalah salah satu pendukung sektor ekonomi di Madura," ungkapnya.
BHS berharap situasi yang tidak kondusif atas oknum-oknum seperti ini harus diberantas habis.
"Saya sudah sampaikan kepada Dir Polair tugas kepolisian untuk memberantas hal-hal yang membahayakan terhadap usaha yang ada di perairan," ujarnya.
Direktur Utama PT ASSI Anita Puji Utami menegaskan jika PT ASSI merupakan galangan yang produktif dan telah meraih banyak penghargaan dari beberapa instansi terkait. PT ASSI juga dipercaya sebagai fasilitas maintenance dan pembangunan kapal dari Kemenhub.
Oknum wartawan media tersebut mengatakan jika PT. ASSI sudah bisa mendapatkan izin lengkap sedangkan galangan lain kesulitan sehingga seolah-olah ada rekayasa pemberian izin dari pemerintah.
"Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi. Kita dipikir melakukan rekayasa sama kementerian, bukannya malah diapresiasi. PT ASSI ini adalah galangan yang mempunyai reputasi yang luar biasa," jelasnya.
"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja membangun kapal ternak pertama di Indonesia di Adiluhung dan diresmikan oleh Pak Jokowi. Puluhan pejabat perhubungan, KKP, dan sebagainya juga para menteri pernah datang ke sana.Jadi ini adalah satu-satunya galangan yang dinilai oleh pemerintah menjadi galangan contoh atau teladan," tegas BHS.
Ia menduga aksi oknum wartawan tersebut bertujuan menjatuhkan reputasi perusahaan dan mengarah pada upaya perbuatan tidak menyenangkan.
"Inilah yang saya katakan, tidak boleh oknum yang melakukan (perbuatan tidak menyenangkan, red) itu mencemari Madura karena saya juga sebagai dewan pembangunan Madura, saya banyak ditokohkan oleh orang Madura. Mereka juga pasti tidak mau dikotori oleh oknum yang merusak iklim usaha di Madura. Ini tidak boleh terjadi di Madura," katanya.
"Saya akan mempermasalahkan hal ini dan ini pernah terjadi pada 2008 dan pada akhirnya tokoh ikut turun membantu. Sebab galangan ini adalah salah satu pendukung sektor ekonomi di Madura," ungkapnya.
BHS berharap situasi yang tidak kondusif atas oknum-oknum seperti ini harus diberantas habis.
"Saya sudah sampaikan kepada Dir Polair tugas kepolisian untuk memberantas hal-hal yang membahayakan terhadap usaha yang ada di perairan," ujarnya.
Direktur Utama PT ASSI Anita Puji Utami menegaskan jika PT ASSI merupakan galangan yang produktif dan telah meraih banyak penghargaan dari beberapa instansi terkait. PT ASSI juga dipercaya sebagai fasilitas maintenance dan pembangunan kapal dari Kemenhub.
Lihat Juga :
tulis komentar anda