Sejak Dilaunching, MPP Belum Banyak Didatangi Masyarakat Urus Perizinan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) di kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat untuk mengurus berbagai keperluan mereka.
Pasalnya sejak dilaunching oleh Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan pada Kamis (16/3/2023), hingga pekan kemarin belum ada permohonan satupun pengajuan layanan baik perizinan dan non perizinan secara online di MPP dari masyarakat.
"Mungkin belum banyak yang mengetahui kalau kita memberikan layanan secara online, makanya masyarakat belum banyak yang memanfaatkan layanan online di MPP," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaiman, Senin (3/4/2023).
Baca juga: Senin Pagi, Warga Cirebon Kebanjiran Akibat Luapan Sungai Cisanggarung
Dirinya memprediksi, belum maksimalnya pemanfaatan layanan perizinan dan non perizinan secara online MPP ini dikarenakan sosialisasi ke masyarakat belum masif. Selain itu jika mengacu kepada kabupaten/kota lain, di awal-awal beroperasinya MPP masyarakat yang datang memang belum banyak.
Kondisi itu perlu ada peran dari aparat kewilayahan agar membantu menyosialisasikan keberadaan MPP kepada masyarakat. Pemda KBB juga gencar melakukan sosialisasi baik melalui berbagai media sosial (medsos) yang dimiliki DPMPTSP, maupun sosialisasi secara langsung di berbagai kegiatan.
"Pada saat kegiatan tarling, Bupati selalu menyampaikan keberadaan MPP. Harapannya, masyarakat tahu dan dapat memanfaatkan layanan online di MPP," imbuhnya.
MPP KBB menyiapkan total ada sebanyak 121 pelayanan, dengan rincian dari 26 instansi. Kemudian ada 18 gerai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bapenda KBB, Bapenda Jabar, DPMPTSP Jabar, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, KPP Pratama, BPN, Taspen, dan lain-lain.
Rencananya tidak lama lagi, MPP KBB akan bekerja sama dengan kantor Imigrasi untuk menyediakan layanan pembuatan paspor. Nantinya pelayanan dalam sepekan dilakukan dua kali, setiap Hari Selasa dan Kamis dengan target awal 20 orang setiap pelayanan. "Sekarang kami sedang menunggu peralatannya datang," kata Maman.
Pasalnya sejak dilaunching oleh Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan pada Kamis (16/3/2023), hingga pekan kemarin belum ada permohonan satupun pengajuan layanan baik perizinan dan non perizinan secara online di MPP dari masyarakat.
"Mungkin belum banyak yang mengetahui kalau kita memberikan layanan secara online, makanya masyarakat belum banyak yang memanfaatkan layanan online di MPP," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaiman, Senin (3/4/2023).
Baca juga: Senin Pagi, Warga Cirebon Kebanjiran Akibat Luapan Sungai Cisanggarung
Dirinya memprediksi, belum maksimalnya pemanfaatan layanan perizinan dan non perizinan secara online MPP ini dikarenakan sosialisasi ke masyarakat belum masif. Selain itu jika mengacu kepada kabupaten/kota lain, di awal-awal beroperasinya MPP masyarakat yang datang memang belum banyak.
Kondisi itu perlu ada peran dari aparat kewilayahan agar membantu menyosialisasikan keberadaan MPP kepada masyarakat. Pemda KBB juga gencar melakukan sosialisasi baik melalui berbagai media sosial (medsos) yang dimiliki DPMPTSP, maupun sosialisasi secara langsung di berbagai kegiatan.
"Pada saat kegiatan tarling, Bupati selalu menyampaikan keberadaan MPP. Harapannya, masyarakat tahu dan dapat memanfaatkan layanan online di MPP," imbuhnya.
MPP KBB menyiapkan total ada sebanyak 121 pelayanan, dengan rincian dari 26 instansi. Kemudian ada 18 gerai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bapenda KBB, Bapenda Jabar, DPMPTSP Jabar, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, KPP Pratama, BPN, Taspen, dan lain-lain.
Rencananya tidak lama lagi, MPP KBB akan bekerja sama dengan kantor Imigrasi untuk menyediakan layanan pembuatan paspor. Nantinya pelayanan dalam sepekan dilakukan dua kali, setiap Hari Selasa dan Kamis dengan target awal 20 orang setiap pelayanan. "Sekarang kami sedang menunggu peralatannya datang," kata Maman.
(msd)