Ratu Shima Penguasa Kerajaan Kalingga, Tegas Tegakkan Hukum dan Suka Beri Hadiah ke Rakyatnya
Kamis, 25 Juli 2024 - 05:49 WIB
Selain tiga prasasti, ada dua candi yang menjadi warisan peninggalan Ratu Jay Shima. Kedua candi ini yakni Candi Angin dan Candi Bubrah.
Candi Angin ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Dinamakan Candi Angin dikarenakan candi tersebut berdiri di atas daerah yang cukup tinggi.
Sekalipun terpaan angin sangat kencang, namun candi tersebut tetap kokoh dan tidak roboh. Berdasarkan analisa karbon yang dilakukan para ahli, diperkirakan bahwa Candi Angin dibangun sebelum pembangunan Candi Borobudur.
Ciri-ciri Candi Angin tidak adanya ornamen-ornamen Hindu dan Budha. Disimpulkan bahwa Candi Angin diperkirakan dibangun sebelum kebudayaan Hindu dan Budha, berbaur dengan kebudayaan asli Jawa.
Sedangkan Candi Bubrah menjadi peninggalan Ratu Jay Shima yang terakhir. Dinamakan Candi Bubrah, karena saat ditemukan, kondisi candi tersebut sudah luluh lantak.
Dari segi arsitektur dan gaya bangunannya, candi tersebut dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi dengan bercorak kebudayaan Budha.
Candi yang dibuat dari bahan batu andesit tersebut berukuran 12 x 12 meter. Ketika ditemukan reruntuhan candi tersebut, ukuran ketinggiannya tersisa kira-kira hanya dua meter saja.
Candi Angin ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Dinamakan Candi Angin dikarenakan candi tersebut berdiri di atas daerah yang cukup tinggi.
Sekalipun terpaan angin sangat kencang, namun candi tersebut tetap kokoh dan tidak roboh. Berdasarkan analisa karbon yang dilakukan para ahli, diperkirakan bahwa Candi Angin dibangun sebelum pembangunan Candi Borobudur.
Ciri-ciri Candi Angin tidak adanya ornamen-ornamen Hindu dan Budha. Disimpulkan bahwa Candi Angin diperkirakan dibangun sebelum kebudayaan Hindu dan Budha, berbaur dengan kebudayaan asli Jawa.
Sedangkan Candi Bubrah menjadi peninggalan Ratu Jay Shima yang terakhir. Dinamakan Candi Bubrah, karena saat ditemukan, kondisi candi tersebut sudah luluh lantak.
Dari segi arsitektur dan gaya bangunannya, candi tersebut dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi dengan bercorak kebudayaan Budha.
Candi yang dibuat dari bahan batu andesit tersebut berukuran 12 x 12 meter. Ketika ditemukan reruntuhan candi tersebut, ukuran ketinggiannya tersisa kira-kira hanya dua meter saja.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda