Sejarah Kerajaan Mataram Islam: Awal Mula Pendirian, Era Kejayaan hingga Daftar Raja
Sabtu, 06 Juli 2024 - 14:14 WIB
SEJARAH Kerajaan Mataram Islam menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Kerajaan ini dulunya didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan dan putranya Danang Sutawijaya (Panembahan Senopati) di kawasan Hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta).
Melihat ke belakang, ada banyak kerajaan bercorak Islam yang eksis di Nusantara. Nah, Mataram Islam ini menjadi salah satu yang paling terkenal.
Lantas, bagaimana sejarah dari Kerajaan Mataram Islam ini? Simak ulasannya berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Dirangkum dari berbagai sumber, titik balik kemunculan Mataram Islam bisa ditelusuri ketika Ki Ageng Pemanahan membantu Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, untuk mengalahkan Arya Penangsang. Berkat bantuannya, Ki Ageng Pemanahan diberikan hadiah berupa tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta).
Ki Ageng Pemanahan membangun tanah pemberian itu menjadi sebuah wilayah makmur. Setelah meninggal, perannya diteruskan oleh putranya, Danang Sutawijaya.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, utusan dari Pajang datang ke Mataram untuk meminta kesetiaan dari Danang Sutawijaya. Namun, dia sudah mempersiapkan skenario untuk melepaskan wilayah yang dibangun sang ayah dari Kerajaan Pajang.
Melihat ke belakang, ada banyak kerajaan bercorak Islam yang eksis di Nusantara. Nah, Mataram Islam ini menjadi salah satu yang paling terkenal.
Lantas, bagaimana sejarah dari Kerajaan Mataram Islam ini? Simak ulasannya berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Sejarah Kerajaan Mataram Islam
1. Cikal Bakal Pendirian
Kerajaan Mataram Islam pernah hadir antara abad ke-16 hingga abad ke-18. Keberadaannya sendiri tak bisa dilepaskan dari Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.Dirangkum dari berbagai sumber, titik balik kemunculan Mataram Islam bisa ditelusuri ketika Ki Ageng Pemanahan membantu Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, untuk mengalahkan Arya Penangsang. Berkat bantuannya, Ki Ageng Pemanahan diberikan hadiah berupa tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta).
Ki Ageng Pemanahan membangun tanah pemberian itu menjadi sebuah wilayah makmur. Setelah meninggal, perannya diteruskan oleh putranya, Danang Sutawijaya.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, utusan dari Pajang datang ke Mataram untuk meminta kesetiaan dari Danang Sutawijaya. Namun, dia sudah mempersiapkan skenario untuk melepaskan wilayah yang dibangun sang ayah dari Kerajaan Pajang.
tulis komentar anda