Kisah Letjen Mochamad Jasin Hajar Brigjen Kesayangan Soeharto Gara-gara Putrinya Digoda di Pesawat
loading...
![Kisah Letjen Mochamad...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2025/02/06/29/1526231/kisah-letjen-mochamad-jasin-hajar-brigjen-kesayangan-soeharto-garagara-putrinya-digoda-di-pesawat-nte.jpg)
Letjen TNI Mochamad Jasin marah besar dan murka begitu mengetahui anak gadisnya dilecehkan oleh seorang Brigjen. Foto/Ist
A
A
A
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Mochamad Jasin marah besar dan murka begitu mengetahui anak gadisnya dilecehkan oleh seorang Brigadir Jenderal (Brigjen). Kemarahan Mantan Pangdam Brawijaya terjadi pada tahun 1973 silam.
Kisah ini bermula ketika jenderal kelahiran Aceh tersebut mengantar putrinya yang kala itu masih berusia 22 tahun ke bandara.
Putri Jasin saat itu baru pertama kali hendak ke luar negeri, yakni menuju London untuk belajar Bahasa Inggris.
Ketika sampai di bandara, Jasin melihat Bustanil Arifin yang juga sedang bersiap menuju London dalam penerbangan yang sama.
Bustanil bukan orang asing bagi Jasin karena mereka sama-sama perwira tinggi TNI AD.
Bustanil kala itu masih berpangkat Brigjen dan bertugas di luar struktur TNI alias dikaryakan sebagai Kepala Bulog.
Sebagai rekan, Jasin pun meminta Bustanil untuk membantu putrinya. Masalah muncul ketika sang anak telah sampai di Inggris.
"Ketika anak perempuan Jasin tiba di London, ia menulis surat kepada ayahnya bahwa selama penerbangan Bustanil Arifin telah berbuat kurang ajar kepadanya," kata David Jenkins dalam bukunya Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer Indonesia 1975-1983, dikutip Kamis (2/2/2025).
Kisah ini bermula ketika jenderal kelahiran Aceh tersebut mengantar putrinya yang kala itu masih berusia 22 tahun ke bandara.
Putri Jasin saat itu baru pertama kali hendak ke luar negeri, yakni menuju London untuk belajar Bahasa Inggris.
Ketika sampai di bandara, Jasin melihat Bustanil Arifin yang juga sedang bersiap menuju London dalam penerbangan yang sama.
Bustanil bukan orang asing bagi Jasin karena mereka sama-sama perwira tinggi TNI AD.
Bustanil kala itu masih berpangkat Brigjen dan bertugas di luar struktur TNI alias dikaryakan sebagai Kepala Bulog.
Sebagai rekan, Jasin pun meminta Bustanil untuk membantu putrinya. Masalah muncul ketika sang anak telah sampai di Inggris.
"Ketika anak perempuan Jasin tiba di London, ia menulis surat kepada ayahnya bahwa selama penerbangan Bustanil Arifin telah berbuat kurang ajar kepadanya," kata David Jenkins dalam bukunya Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer Indonesia 1975-1983, dikutip Kamis (2/2/2025).