Terungkap! Begini Modus Sindikat Judi Online Raup Ratusan Miliar Rupiah dari Penjudi di Indonesia
Jum'at, 28 Juni 2024 - 13:03 WIB
BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar berhasil mengungkap modus operandi sindikat judi online yang meraup ratusan miliar rupiah dari para penjudi di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Sindikat ini memanfaatkan kaki tangan di Indonesia untuk membuat rekening bank dan M-Banking guna menampung dana hasil judi online.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Deni Oktavianto menjelaskan, sindikat judi online ini mayoritas berpusat di luar negeri, seperti Kamboja. Mereka mengoperasikan judi online secara daring melalui situs-situs tertentu.
"Sasaran utama mereka adalah para penjudi di Indonesia. Mereka menjanjikan kemenangan sesaat untuk kemudian menguras habis uang para penjudi," ungkap Kombes Pol Deni, Kamis (27/6/2024).
Sindikat ini merekrut kaki tangan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, untuk membuat rekening bank dan M-Banking. Kaki tangan ini kemudian diiming-imingi imbalan Rp2,5 juta untuk setiap rekening yang berhasil dibuat.
"Setelah rekening bank dan M-Banking jadi, buku tabungan dan M-Banking tersebut dikuasai oleh sindikat. Kaki tangan yang membuat rekening hanya diberi imbalan," jelas Kombes Pol Deni.
Uang hasil judi online yang ditransfer ke rekening-rekening ini kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh kaki tangan sindikat ke bos mereka di Kamboja.
Karena transaksi judi online ini menggunakan jasa perbankan, Polda Jabar akan membentuk tim khusus untuk melacak aliran dana dan mengungkap dugaan praktik pencucian uang yang dilakukan oleh sindikat ini.
"Kami mengapresiasi kinerja Polres Ciamis yang berhasil mengungkap kasus judi online ini. Kami akan mendalami kasus ini lebih lanjut dan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dan PPATK," tutur Kombes Pol Deni.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Deni Oktavianto menjelaskan, sindikat judi online ini mayoritas berpusat di luar negeri, seperti Kamboja. Mereka mengoperasikan judi online secara daring melalui situs-situs tertentu.
"Sasaran utama mereka adalah para penjudi di Indonesia. Mereka menjanjikan kemenangan sesaat untuk kemudian menguras habis uang para penjudi," ungkap Kombes Pol Deni, Kamis (27/6/2024).
Sindikat ini merekrut kaki tangan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, untuk membuat rekening bank dan M-Banking. Kaki tangan ini kemudian diiming-imingi imbalan Rp2,5 juta untuk setiap rekening yang berhasil dibuat.
"Setelah rekening bank dan M-Banking jadi, buku tabungan dan M-Banking tersebut dikuasai oleh sindikat. Kaki tangan yang membuat rekening hanya diberi imbalan," jelas Kombes Pol Deni.
Uang hasil judi online yang ditransfer ke rekening-rekening ini kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh kaki tangan sindikat ke bos mereka di Kamboja.
Karena transaksi judi online ini menggunakan jasa perbankan, Polda Jabar akan membentuk tim khusus untuk melacak aliran dana dan mengungkap dugaan praktik pencucian uang yang dilakukan oleh sindikat ini.
"Kami mengapresiasi kinerja Polres Ciamis yang berhasil mengungkap kasus judi online ini. Kami akan mendalami kasus ini lebih lanjut dan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dan PPATK," tutur Kombes Pol Deni.
tulis komentar anda