Kisah Kegalauan Jin Bun usai Wafatnya Sunan Ampel Berimbas ke Penaklukan Majapahit
Kamis, 28 Desember 2023 - 06:14 WIB
Langkah itu membuatnya di bawah panji Kesultanan Demak mampu menyiapkan kekuatan pasukan dan meruntuhkan Kerajaan Majapahit yang telah berusia 184 tahun dan pernah mengalami masa kegemilangan dan disegani oleh segenap negara di Nusantara.
Bong Swi Hoo alias Sunan Ngampel, yang selalu bertindak sebagai guru dan penasihat Jin Bun atau Raden Patah, telah wafat. Ketika Jin Bun sepenuhnya memegang kekuasaan, dengan mangkatnya Bong Swi Hoo.
Bahkan, di ia kehilangan penasihat dan guru yang ulung. Tidak ada orang yang sanggup mengganti Bong Swi Hoo. Hanya atas nasihat Bong Swi Hoo, persiapan meruntuhkan kerajaan Majapahit itu dapat dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat.
Raden Patah dibesarkan di lingkungan masyarakat Tionghoa Islam di Palembang, di bawah asuhan Swan Liong. Di Jawa, dia adalah orang pendatang, yang segera berguru pada Bong Swi Hoo di Ngampel. Di situ, ia hidup juga dalam masyarakat Islam Tionghoa.
Kemudian, dia menetap di Bintara. Di situ, ia sibuk dengan pembukaan hutan. Demikianlah ia hanya mengenal masyarakat Islam Tionghoa saja. Tidak ada baginya kesempatan untuk mengenal masyarakat Jawa-Hindu.
Sedangkan sebagian besar dari bekas rakyat Majapahit adalah orang Jawa yang memeluk agama Hindu. Dengan sendirinya, pandangan Jin Bun sangat sempit, hanya terbatas sampai pada masyarakat Tionghoa Islam dan masyarakat Tionghoa bukan-Islam.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Bong Swi Hoo alias Sunan Ngampel, yang selalu bertindak sebagai guru dan penasihat Jin Bun atau Raden Patah, telah wafat. Ketika Jin Bun sepenuhnya memegang kekuasaan, dengan mangkatnya Bong Swi Hoo.
Bahkan, di ia kehilangan penasihat dan guru yang ulung. Tidak ada orang yang sanggup mengganti Bong Swi Hoo. Hanya atas nasihat Bong Swi Hoo, persiapan meruntuhkan kerajaan Majapahit itu dapat dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat.
Raden Patah dibesarkan di lingkungan masyarakat Tionghoa Islam di Palembang, di bawah asuhan Swan Liong. Di Jawa, dia adalah orang pendatang, yang segera berguru pada Bong Swi Hoo di Ngampel. Di situ, ia hidup juga dalam masyarakat Islam Tionghoa.
Kemudian, dia menetap di Bintara. Di situ, ia sibuk dengan pembukaan hutan. Demikianlah ia hanya mengenal masyarakat Islam Tionghoa saja. Tidak ada baginya kesempatan untuk mengenal masyarakat Jawa-Hindu.
Sedangkan sebagian besar dari bekas rakyat Majapahit adalah orang Jawa yang memeluk agama Hindu. Dengan sendirinya, pandangan Jin Bun sangat sempit, hanya terbatas sampai pada masyarakat Tionghoa Islam dan masyarakat Tionghoa bukan-Islam.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)
tulis komentar anda