Sosok Mayjen Imam Soedja'i, Korbankan Jabatan Panglima TKR demi Pertempuran 10 November 1945

Kamis, 09 November 2023 - 10:38 WIB
Sosok Mayjen Imam Soedjai merupakan salah satu pahlawan pertempuran Surabaya November 1945. Dia rela mengorbankan jabatan demi mempertahankan kemerdekaan. Foto/ Facebook Museum Reenactor Malang
MALANG - Sosok Mayjen Imam Soedja'i pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur mungkin tak terlalu familiar di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan namanya kalah pamor dibandingkan Bung Tomo, Prof Moestopo, Gubernur Suryo, atau KH Masjkur yang memimpin Laskar Hizbullah saat pertempuran di Surabaya.

Namun sosok Mayjen Imam Soedja'i ini menjadi aktor dibalik mahirnya para pejuang dari Malang Raya dan sekitarnya untuk menguasai persenjataan, serta taktik peperangan.



Sosoknya merupakan panglima Divisi VII Untung Suropati yang membawahi Malang Raya dan sekitarnya.

Pemerhati sejarah Malang, Agung H Buana menyatakan, sosok Imam Soedja'i bukanlah panglima perang sembarangan.



Imam Soedja'i menjadi satu dari sekian jenderal yang ada di Indonesia pasca kemerdekaan Republik Indonesia kala itu. Kala itu Imam Soedja'i membantu KH Masjkur untuk melatih para kiai, santri, dan masyarakat yang akan berjuang di pertempuran Surabaya.

"KH Masjkur inilah yang membentuk Hizbullah di Malang, bersama Mayjen Imam Soedja'i. Dia adalah Panglima divisi Untung Suropati TKR yang membawahi Malang dan sekitarnya karasidenan, kombinasi antara Imam Soedja'i dan KH Masjkur, inilah yang akhirnya berangkat menuju Surabaya membantu perjuangan rakyat Surabaya, pada peristiwa 10 November," ungkap Agung Buana, ditemui MPI.



Sebelum melakukan pertempuran Surabaya, Imam Soedja'i disebut Agung, harus mengorbankan sebuah jabatan penting yang seharusnya bisa diembannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More