Demi Bisa Sekolah Siswi SD di Jember Harus Jalan Kaki 8 Km Menyusuri Bukit dan Sungai
Senin, 30 Oktober 2023 - 01:13 WIB
JEMBER - Sungguh luar biasa perjuangan yang dilakukan Fifi. Pelajar kelas tiga SD Negeri Bintoro 3 Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jatim tersebut, harus berjalan kaki sejauh 8 km menyusuri perbukitan dan sungai untuk bisa sekolah.
Berjalan kaki untuk ke sekolah, dan saat pulang sekolah harus dijalani Fifi sendirian. Dari jarak 8 km yang ditempuhnya, 5 km merupakan jalan beraspal, sedangkan 3 km sisanya merupakan jalan setapak.
Jalan setapak yang dilintasi Fifi untuk ke sekolah dan pulang ke rumahnya, merupakan jalan setapak di tengah perbukitan yang jalannya mendaki dan menurun. Dia juga harus melintasi jembatan bambu, serta menyeberangi sungai.
Rumah Fifi yang ada di Dusun Mojan, Desa Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, termasuk dusun terpencil yang tidak terhubung langsung dengan akses jalan beraspal. Kondisi ini membuatnya harus menyusuri jalan setapak dengan berjalan kaki, demi bisa mencapai sekolah.
Fifi mengaku, setiap hari harus berangkat ke sekolah pukul 05.30 WIB, agar tidak terlambat sampai di sekolah, karena jam pelajaran di sekolahnya dimulai tepat pada pukul 07.00 WIB.
Saat tiba di sekolah, Fifi dengan penuh hormat langsung mencium tangan para guru yang menyambut para murid di halaman sekolah. Fifi selalu mendapatkan sambutan hangat dari para guru, dan teman-temannya.
Baca Juga
Berjalan kaki untuk ke sekolah, dan saat pulang sekolah harus dijalani Fifi sendirian. Dari jarak 8 km yang ditempuhnya, 5 km merupakan jalan beraspal, sedangkan 3 km sisanya merupakan jalan setapak.
Jalan setapak yang dilintasi Fifi untuk ke sekolah dan pulang ke rumahnya, merupakan jalan setapak di tengah perbukitan yang jalannya mendaki dan menurun. Dia juga harus melintasi jembatan bambu, serta menyeberangi sungai.
Rumah Fifi yang ada di Dusun Mojan, Desa Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, termasuk dusun terpencil yang tidak terhubung langsung dengan akses jalan beraspal. Kondisi ini membuatnya harus menyusuri jalan setapak dengan berjalan kaki, demi bisa mencapai sekolah.
Fifi mengaku, setiap hari harus berangkat ke sekolah pukul 05.30 WIB, agar tidak terlambat sampai di sekolah, karena jam pelajaran di sekolahnya dimulai tepat pada pukul 07.00 WIB.
Saat tiba di sekolah, Fifi dengan penuh hormat langsung mencium tangan para guru yang menyambut para murid di halaman sekolah. Fifi selalu mendapatkan sambutan hangat dari para guru, dan teman-temannya.
tulis komentar anda