Licin Mirip Belut Bikin Kepala Pangeran Diponegoro Dihargai Belanda 20 Ribu Gulden
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 07:51 WIB
Pangeran Diponegoro kesulitan menghadapi pasukan Belanda. Pasalnya beberapa pasukan unggulan dan pengawalnya meninggal dalam pertempuran melawan Belanda. Diperparah pembangunan benteng darurat Belanda membuat kekuatan dan sisa pasukannya terdesak.
Pasukan Belanda terus menambah kekuatan pasukan gerak cepat dan mengurung Pangeran Diponegoro dan pasukannya yang lari ke hutan belantara, di antara Kali Progo dan Kali Bogowonto.
Hal ini membuat posisi pasukan Pangeran Diponegoro kian terdesak, sehingga membuat Sentot orang kepercayaan Pangeran Diponegoro konon menawarkan alternatif membuka perundingan dengan Belanda untuk menyerah.
Apalagi ibu Pangeran Diponegoro Raden Ayu Mangkorowati, dan putri Pangeran, Raden Ayu Gusti, sebagaimana dikisahkan pada Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855, semua sudah ditahan Belanda pada akhir bulan.
Sang pangeran ini nyaris tertangkap pada 11 November, tetapi berhasil lolos. Tercatat selama tiga bulan Diponegoro berjuang nyaris seorang diri. Penderitaan ditambah oleh serangan malaria tropika yang parah saat ia bersembunyi di hutan-hutan Bagelen barat.
Dengan kekuatan militer Belanda yang memang sedang hebat-hebatnya, dengan sayembara kepala Pangeran dibanderol 20 ribu gulden atau bernilai 2 juta dolar AS sekarang, dan empat pasukan gerak cepat yang terus memburu, statusnya sebagai pelarian tinggallah menghitung hari.
Cepat atau lambat Pangeran akan dipaksa oleh keadaan untuk merundingkan penyerahan dirinya. Kekalahan peperangan di Siluk pada 17 September 1829 membuat pasukan Pangeran Diponegoro terpaksa mundur menyeberangi Kali Progo.
Pasukan Belanda terus menambah kekuatan pasukan gerak cepat dan mengurung Pangeran Diponegoro dan pasukannya yang lari ke hutan belantara, di antara Kali Progo dan Kali Bogowonto.
Hal ini membuat posisi pasukan Pangeran Diponegoro kian terdesak, sehingga membuat Sentot orang kepercayaan Pangeran Diponegoro konon menawarkan alternatif membuka perundingan dengan Belanda untuk menyerah.
Apalagi ibu Pangeran Diponegoro Raden Ayu Mangkorowati, dan putri Pangeran, Raden Ayu Gusti, sebagaimana dikisahkan pada Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855, semua sudah ditahan Belanda pada akhir bulan.
Sang pangeran ini nyaris tertangkap pada 11 November, tetapi berhasil lolos. Tercatat selama tiga bulan Diponegoro berjuang nyaris seorang diri. Penderitaan ditambah oleh serangan malaria tropika yang parah saat ia bersembunyi di hutan-hutan Bagelen barat.
Dengan kekuatan militer Belanda yang memang sedang hebat-hebatnya, dengan sayembara kepala Pangeran dibanderol 20 ribu gulden atau bernilai 2 juta dolar AS sekarang, dan empat pasukan gerak cepat yang terus memburu, statusnya sebagai pelarian tinggallah menghitung hari.
Cepat atau lambat Pangeran akan dipaksa oleh keadaan untuk merundingkan penyerahan dirinya. Kekalahan peperangan di Siluk pada 17 September 1829 membuat pasukan Pangeran Diponegoro terpaksa mundur menyeberangi Kali Progo.
Baca Juga
tulis komentar anda