Meski Minim APD, RSUD Waled Berhasil Sembuhkan Pasien Positif Corona

Kamis, 30 April 2020 - 01:50 WIB
RSUD Waled, Cirebon, Jawa Barat berhasil menyembuhkan pasien positif COVID-19. Foto/SINDOnews/yan yusuf
CIREBON - Ruang IGD RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu, 22 Maret 2020 tampak sibuk. Dua orang memakai APD berwarna putih keluar dari ambulance. Tak lama setelahnya, seorang wanita berkerudung keluar dari ambulance, dia kemudian langsung masuk ke dalam ruang ICU IGD rumah sakit.

Di sekitar ruang ICU, petugas keamanan dan perawat tampak sibuk melakukan sterilisasi ruang IGD. Beberapa keluarga pasien yang tengah menunggu di IGD di minta keluar dan dilarang masuk selama beberapa menit. "Itu SOP kami dalam penangan pasien diduga Covid 19. Kami lakukan sterilisasi agar virus itu tak menyebar," kata Direktur Utama RSUD Waled, Budi Setiawan Soenjaya, Sabtu, 25 April 2020.

Sepekan seusai kejadian itu, pasien yang diketahui bernama Putri Hermawaty, 33, positif Covid-19 melalui hasil swab. Peringatan mulai menggema di seluruh RSUD Waled. Semenjak kedatangannya, Putri sudah di tempatkan di bilik B, ruang isolasi Asoka yang berdekatan dengan masjid rumah sakit. Ruang itu sangat spesial karena dibatasi sejumlah kaca.



Sembari menunggu hasil swab, Putri berteman dengan ponselnya. Membuka media sosial, membaca berita, hingga bermain game menjadi teman sehari hari, sesekali dia membaca buku untuk mengatasi kejenuhan.

Seminggu awal setelah pengumuman positif hasil swab, perawat dan dokter kian rutin mengunjunginya. Pengecekan infus, pemberian vitamin dan obat serta keluhan Putri menjadi masukan berharga. "Saya sempat diberikan obat, obat itu cukup keras, membuat saya sampai muntah. Besoknya setelah berkonsultasi dengan dokter, obat di lepas," kata Putri sembari mengatakan sempat di infus di awal masuk.

Dukungan dan perhatian sejumlah perawat diberikan kepada Putri. Saat mengunjungi di ruang isolasi, para perawat berkomunikasi dengan putri dengan memerhatikan jaga jarak. Bagi Putri, sekedar berbincang telah menjadi pelipur lara sembari menunggu hasil swab. Perbincangan mereka di ruang isolasi, sedikit mengobati interaksi dengan dunia luar. "Sesekali mereka melakukan candaan kecil, saya hanya tertawa kecil," ucapnya.

Hadirnya Putri di ruang isolasi, membuktikan RSUD Waled mampu menangani pasien COVID-19. Meskipun stok Alat Pelindung Diri (APD) cukup minim. Namun mereka tetap maksimal. Bahkan tak hanya mengobati raga pasien, psikologis pasien sangat diperhatikan. Ketenangan perawat, dan berita positif informatif serta komunikasi yang baik dilakukan guna mengembalikan psikis pasien.

Karena itu, meski APD kurang, perawat tak hentinya mengunjungi satu per satu ruang isolasi. Menggunakan jas hujan pengganti APD, petugas tak henti-hentinya memeriksa pasien dari pagi, siang, sore, hingga malam hari.

Rudi mengakui APD yang dimiliki RSUD Waled cukup minim. Karenanya dia tak memungkiri bantuan masyarakat sangat diperlukan. Penambahan APD akan membuat dirinya maksimal dalam bekerja.Selain itu untuk biaya pemakaman, Rudi mengakui RSUD Waled memiliki kemampuan. Dengan pelatihan dan praktik lapangan beberapa kali, proses penanganan pemakaman dilakukan sesuai SOP pasien Corona.

Sayangnya, dalam penanganan ini, biayanya pun tak murah, untuk melengkapi petugas pemakaman dan penyemprotan disinfektan. Rudi mengakui membutuhkan uang jutaan rupiah sekali melakukan. "Kita tahu bagaimana penyebaran virus ini cukup masif, kalau kita tak mengindahkan keselamatan perawat. Maka bisa makin menyebar, di sisi lain pemahaman yang minim di masyarakat, terkadang salah persepsi," kata Rudi.

Meski demikian, Rudi mengakui pihaknya siap dalam menangani Covid-19. Sedikitnya, lanjutnya ada 200 tenaga medis yang ada di RSUD Waled. Mereka memiliki kemampuan mulai dari menganalisis, menangani, hingga merawat pasien.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content