Provokasi Politik Orang-orang PKI Menjelang Tragedi Berdarah 30 September 1965
Senin, 25 September 2023 - 03:58 WIB
Provokasi politik yang dilakukan PKI menjelang 30 September 1965, adalah menghembuskan isu adanya Dewan Jenderal. Yakni sekumpulan perwira tinggi Angkatan Darat, yang tidak loyal kepada Presiden Soekarno atau Bung Karno. Melalui isu penemuan dokumen Gilchrist, PKI berusaha melakukan penyesatan informasi.
PKI juga menghembuskan isu kelompok Nekolim hendak membunuh Bung Karno, Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI) Soebandrio, dan Menteri/Panglima Angkatan Darat, A Yani. Jika rencana pembunuhan itu gagal, tentara Nekolim akan menyerbu Indonesia dengan bantuan kaki tangan mereka.
Demikian sejumlah provokasi politik yang dilakukan orang-orang PKI menjelang peristiwa berdarah 30 September 1965. Pasca peristiwa berdarah tersebut, pada 12 Maret 1966, PKI dibubarkan sekaligus dinyatakan sebagai partai terlarang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
PKI juga menghembuskan isu kelompok Nekolim hendak membunuh Bung Karno, Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI) Soebandrio, dan Menteri/Panglima Angkatan Darat, A Yani. Jika rencana pembunuhan itu gagal, tentara Nekolim akan menyerbu Indonesia dengan bantuan kaki tangan mereka.
Demikian sejumlah provokasi politik yang dilakukan orang-orang PKI menjelang peristiwa berdarah 30 September 1965. Pasca peristiwa berdarah tersebut, pada 12 Maret 1966, PKI dibubarkan sekaligus dinyatakan sebagai partai terlarang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(eyt)
tulis komentar anda