Akhyar vs Bobby Nasution di Pilkada Medan, Satu Marga Beda Karakter
Kamis, 30 Juli 2020 - 11:32 WIB
MEDAN - Pilkada Kota Medan tahun 2020 berjalan sengit dan menarik dari sebelumnya. Pilkada Wali Kota Medan kali ini akan menghadirkan pertarungan dua sosok yang memiliki banyak keunggulan.
Sosok pertama adalah Akhyar Nasution, berstatus sebagai petahana, memiliki kekuatan besar karena telah mengenyam banyak pengalaman di birokrasi.
Sosok kedua adalah Bobby Nasution, sosok milenial yang berlatarbelakang pengusaha, dan menantu Presiden Jokowi.
Kendati memiliki marga yang sama (Nasution), keduanya memiliki karakter yang sangat bertolakbelakang.
Akademisi ilmu komunikasi yang juga Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area Ara Auza menuturkan, karakter sangat erat hubungannya dengan kebutuhan calon pemimpin akan citra positif saat tampil di hadapan publik.
"Citra positif ini diperlukan untuk mendapatkan dengan mudah dukungan masyarakat. Dapat dibentuk atau dicitrakan melalui pesan yang disampaikan," katanya.
Dalam memenangkan pertarungan citra, jelas Ara, seorang calon pemimpin harus mampu menguasi pesan verbal dan pesan non verbal sekaligus.
"Sementara dalam komunikasi Akhyar yang kerap menunjukkan karakter tempramental, akan sulit untuk diterima oleh masyarakat serta sulit untuk diperbaiki," jelasnya. (Baca juga: 2 Jam Usai Beraksi, 2 Pelaku Curamor di Asahan Ditembak Polisi)
Sedangkan tentang karakter Bobby Nasution, Ara menilai bahwa suami dari Kahiyang Ayu itu telah memenuhi instrumen-instrumen terwujudnya citra positif. (Baca juga: Ini Motif Penculikan Gadis Asahan oleh Orang Tak Dikenal)
"Bobby sudah berhasil memulainya, tinggal memaksimalkan. Sementara Akhyar perlu kerja keras untuk memperbaiki," tandasnya.
Sosok pertama adalah Akhyar Nasution, berstatus sebagai petahana, memiliki kekuatan besar karena telah mengenyam banyak pengalaman di birokrasi.
Sosok kedua adalah Bobby Nasution, sosok milenial yang berlatarbelakang pengusaha, dan menantu Presiden Jokowi.
Kendati memiliki marga yang sama (Nasution), keduanya memiliki karakter yang sangat bertolakbelakang.
Akademisi ilmu komunikasi yang juga Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area Ara Auza menuturkan, karakter sangat erat hubungannya dengan kebutuhan calon pemimpin akan citra positif saat tampil di hadapan publik.
"Citra positif ini diperlukan untuk mendapatkan dengan mudah dukungan masyarakat. Dapat dibentuk atau dicitrakan melalui pesan yang disampaikan," katanya.
Dalam memenangkan pertarungan citra, jelas Ara, seorang calon pemimpin harus mampu menguasi pesan verbal dan pesan non verbal sekaligus.
"Sementara dalam komunikasi Akhyar yang kerap menunjukkan karakter tempramental, akan sulit untuk diterima oleh masyarakat serta sulit untuk diperbaiki," jelasnya. (Baca juga: 2 Jam Usai Beraksi, 2 Pelaku Curamor di Asahan Ditembak Polisi)
Sedangkan tentang karakter Bobby Nasution, Ara menilai bahwa suami dari Kahiyang Ayu itu telah memenuhi instrumen-instrumen terwujudnya citra positif. (Baca juga: Ini Motif Penculikan Gadis Asahan oleh Orang Tak Dikenal)
"Bobby sudah berhasil memulainya, tinggal memaksimalkan. Sementara Akhyar perlu kerja keras untuk memperbaiki," tandasnya.
(boy)
tulis komentar anda