Malang Mencekam! Massa Sweeping di Perbatasan Pascatewasnya Mahasiswa asal NTT
Minggu, 25 Juni 2023 - 21:19 WIB
MALANG - Kondisi Malang terutama di kawasan sekitar Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) dan Tlogomas mencekam pascapenganiayaan yang berujung tewasnya seorang mahasiswa asal NTT.
Sejumlah kelompok mahasiswa melakukan aksi sweeping guna mencari terduga pelaku pembunuhan Keisnael Murri (23) warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Informasi adanya sweeping tersebar di berbagai media sosial. Bahkan penelusuran di lokasi kejadian, sejumlah massa dari kelompok orang tak dikenal berjalan kaki mencari seseorang yang diduga menjadi pelaku penusukan.
Massa itu menggunakan beberapa benda tumpul dan tajam di antaranya pentungan, kayu, hingga pisau. Aksi massa ini juga sempat terekam oleh beberapa kamera ponsel warga. Beberapa warga bahkan juga sempat mengaku ketakutan saat melintas kawasan Jalan Raya Tlogomas.
Kabag Ops Polres Malang, Kompol Muhammad Bagus Kurniawan membenarkan jika ada oknum-oknum yang melakukan sweeping di Kota Malang dan Kabupaten Malang usai pembunuhan di Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sweeping ini membuat masyarakat menjadi terancam karena mereka membawa senjata tajam.
"Informasinya sedemikian (ada sweeping), tapi yang masuk wilayah Polresta Malang Kota. Jadi saya tidak bisa memberikan banyak keterangan," ucap Muhammad Bagus Kurniawan, dikonfirmasi, Minggu (25/06/2023).
Polres Malang sendiri telah menyiagakan dua pleton Batalion B Brimob Ampeldento Malang. Pasukan ini disebar di Polsek Karangploso dan Polsek Dau. "Selain itu kita juga sesegera mungkin melakukan pengungkapan. Tujuannya agar masyarakat menjadi lebih tenang," paparnya.
Bagus menjelaskan, jika jumlah massa orang tak dikenal ini antara 60 sampai 100 orang. Mereka sempat melakukan pengerusakan pada beberapa kafe yang berada di dekat TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunuhan di Desa Tegalgondo. Selain itu, sebanyak 2 kendaraan sepeda motor dan 1 mobil dihancurkan dengan cara dibakar.
"Kalau masalah potensi melebarnya kita segera bertindak untuk mencegah hal-hal demikian. Terus kita juga sudah melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat wilayah Indonesia Timur," tuturnya.
Hingga Minggu malam ini situasi di sekitar area Tlogomas dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kondisi masih mencekam. Sejumlah orang sudah diamankan oleh Polresta Malang Kota dengan dua unit kendaraan truk dari Polresta Malang Kota. Beberapa warga masih bersiaga untuk menghalau aksi tawuran dan sweeping, sedangkan sejumlah aparat kepolisian baik yang berseragam dan tidak berpakaian preman juga masih bersiaga.
Sejumlah kelompok mahasiswa melakukan aksi sweeping guna mencari terduga pelaku pembunuhan Keisnael Murri (23) warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Informasi adanya sweeping tersebar di berbagai media sosial. Bahkan penelusuran di lokasi kejadian, sejumlah massa dari kelompok orang tak dikenal berjalan kaki mencari seseorang yang diduga menjadi pelaku penusukan.
Massa itu menggunakan beberapa benda tumpul dan tajam di antaranya pentungan, kayu, hingga pisau. Aksi massa ini juga sempat terekam oleh beberapa kamera ponsel warga. Beberapa warga bahkan juga sempat mengaku ketakutan saat melintas kawasan Jalan Raya Tlogomas.
Kabag Ops Polres Malang, Kompol Muhammad Bagus Kurniawan membenarkan jika ada oknum-oknum yang melakukan sweeping di Kota Malang dan Kabupaten Malang usai pembunuhan di Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sweeping ini membuat masyarakat menjadi terancam karena mereka membawa senjata tajam.
"Informasinya sedemikian (ada sweeping), tapi yang masuk wilayah Polresta Malang Kota. Jadi saya tidak bisa memberikan banyak keterangan," ucap Muhammad Bagus Kurniawan, dikonfirmasi, Minggu (25/06/2023).
Polres Malang sendiri telah menyiagakan dua pleton Batalion B Brimob Ampeldento Malang. Pasukan ini disebar di Polsek Karangploso dan Polsek Dau. "Selain itu kita juga sesegera mungkin melakukan pengungkapan. Tujuannya agar masyarakat menjadi lebih tenang," paparnya.
Bagus menjelaskan, jika jumlah massa orang tak dikenal ini antara 60 sampai 100 orang. Mereka sempat melakukan pengerusakan pada beberapa kafe yang berada di dekat TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunuhan di Desa Tegalgondo. Selain itu, sebanyak 2 kendaraan sepeda motor dan 1 mobil dihancurkan dengan cara dibakar.
"Kalau masalah potensi melebarnya kita segera bertindak untuk mencegah hal-hal demikian. Terus kita juga sudah melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat wilayah Indonesia Timur," tuturnya.
Hingga Minggu malam ini situasi di sekitar area Tlogomas dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kondisi masih mencekam. Sejumlah orang sudah diamankan oleh Polresta Malang Kota dengan dua unit kendaraan truk dari Polresta Malang Kota. Beberapa warga masih bersiaga untuk menghalau aksi tawuran dan sweeping, sedangkan sejumlah aparat kepolisian baik yang berseragam dan tidak berpakaian preman juga masih bersiaga.
(nic)
tulis komentar anda