Positif COVID-19 Bertambah, Kota Madiun Lompat dari Zona Hijau ke Oranye
Kamis, 23 Juli 2020 - 07:45 WIB
MADIUN - Sempat kembali ke zona hijau pada 20 Juli lalu, Kota Madiun kini berstatus zona oranye. Lompatan itu terjadi setelah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Pecel ini bertambah.
Seperti yang terjadi pada Rabu (22/7/2020), ada penambahan dua pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 24 orang, 13 diantaranya sudah sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan medis.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun, Noor Aflah, kedua pasien baru yang terkonfirmasi positiv tersebut diduga tertular oleh pasien sebelumnya karena memiliki riwayat kontak erat.
“Hari ini (kemarin) ada tambahan konfirmasi positif. Dua pasien ini merupakan hasil kontak erat pasien sebelumnya. Hasil tes swab baru keluar hari ini,” kata Aflah.
Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 nomor 23 berinisial AAZ (41) warga kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo. AAZ merupakan anak pasien nomor 19 sehingga memiliki riwayat kontak erat.
Sedangkan pasien nomor 24 berinisial DLS (18) warga kelurahan Manguharjo, Kota Madiun yang memiliki riwayat kontak erat dari pasien nomor 22, warga Kelurahan Demangan Kecamatan Taman, Madiun.
Meski dua pasien baru terkonfirmasi positiv COVID-19 tersebut memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif, Tim Satgas Penanganan Covid-19 belum bisa memastikan kasus baru tersebut masuk transmisi lokal atau tidak.
Selama ini Tim Satgas mengklaim kasus terkinfirmasi positif di Kota Madiun berasal dari luar (import case).
“Kalau itu (transmisi lokal) saya perlu konfirmasi ke ahlinya. Beberapa kasus kan memang karena kontak erat. Apakah bisa jadi transmisi lokal atau tidak,” ujar Aflah. (Baca juga: Bupati Jember Dimakzulkan, DPRD Segera Kirim Pandangan 7 Fraksi ke MA)
Terkait perubahan zona dari hijau ke oranye, Aflah mengaku masih mempelajari karena terjadi lompatan ke oranye tanpa melalui kuning. Pihaknya masih melakukan pengecekan ke satgas provinsi maupun pusat. (Baca juga: Dulu Zona Merah, Kini Desa Waru di Sidoarjo Menjadi Zona Hijau Bebas COVID-19)
"Kita masih cek, masih cari, sebenarnya yang bikin hijau kok terus lompat ke oranye nggak ke kuning dulu ini apa. Kami belum dapat konfirmasi baik dari propinsi maupun pusat. Makanya kami masih mencari tahu kira-kira apa yang bisa menyebabkan dari hijau kok tiba-tiba langsung ke oranye. Padahal mestinya dari hijau kuning trus oranye," jelasnya.
Seperti yang terjadi pada Rabu (22/7/2020), ada penambahan dua pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 24 orang, 13 diantaranya sudah sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan medis.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun, Noor Aflah, kedua pasien baru yang terkonfirmasi positiv tersebut diduga tertular oleh pasien sebelumnya karena memiliki riwayat kontak erat.
“Hari ini (kemarin) ada tambahan konfirmasi positif. Dua pasien ini merupakan hasil kontak erat pasien sebelumnya. Hasil tes swab baru keluar hari ini,” kata Aflah.
Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 nomor 23 berinisial AAZ (41) warga kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo. AAZ merupakan anak pasien nomor 19 sehingga memiliki riwayat kontak erat.
Sedangkan pasien nomor 24 berinisial DLS (18) warga kelurahan Manguharjo, Kota Madiun yang memiliki riwayat kontak erat dari pasien nomor 22, warga Kelurahan Demangan Kecamatan Taman, Madiun.
Meski dua pasien baru terkonfirmasi positiv COVID-19 tersebut memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif, Tim Satgas Penanganan Covid-19 belum bisa memastikan kasus baru tersebut masuk transmisi lokal atau tidak.
Selama ini Tim Satgas mengklaim kasus terkinfirmasi positif di Kota Madiun berasal dari luar (import case).
“Kalau itu (transmisi lokal) saya perlu konfirmasi ke ahlinya. Beberapa kasus kan memang karena kontak erat. Apakah bisa jadi transmisi lokal atau tidak,” ujar Aflah. (Baca juga: Bupati Jember Dimakzulkan, DPRD Segera Kirim Pandangan 7 Fraksi ke MA)
Terkait perubahan zona dari hijau ke oranye, Aflah mengaku masih mempelajari karena terjadi lompatan ke oranye tanpa melalui kuning. Pihaknya masih melakukan pengecekan ke satgas provinsi maupun pusat. (Baca juga: Dulu Zona Merah, Kini Desa Waru di Sidoarjo Menjadi Zona Hijau Bebas COVID-19)
"Kita masih cek, masih cari, sebenarnya yang bikin hijau kok terus lompat ke oranye nggak ke kuning dulu ini apa. Kami belum dapat konfirmasi baik dari propinsi maupun pusat. Makanya kami masih mencari tahu kira-kira apa yang bisa menyebabkan dari hijau kok tiba-tiba langsung ke oranye. Padahal mestinya dari hijau kuning trus oranye," jelasnya.
(boy)
tulis komentar anda