Juni 2020, Inflasi Sumatera Selatan Tetap Rendah

Kamis, 16 Juli 2020 - 13:12 WIB
"Sumsel diperkirakan akan mengalami inflasi yang lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya. lnflasi diprediksi terjadi karena tekanan pada kelompok volatile food seiring naiknya harga beberapa komoditas makanan menjelang HBKN ldul Adha. Selain itu, inflasi juga diperkirakan bersumber dari kenaikan harga emas pada kelompok inti dan kenaikan tarif angkutan udara pada kelompok administered prices," ungkapnya.

Selain itu, harga emas juga diperkirakan akan mengalami penguatan pada Juli 2020 karena adanya kekhawatiran second wave penyebaran virus COVID-19 di seluruh dunia. Emas menjadi pilihan investasi karena dinilai sebagai safe haven instruments di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dikatakan juga, kenaikan tarif angkutan udara disebabkan oleh kebijakan relaksasi kapasitas penumpang memasuki kondisi kenormalan baru. Namun demikian, laju inflasi diperkirakan tertahan oleh terjaganya pasokan beras di Gudang Bulog selama 6-7 bulan ke depan dan tercukupinya pasokan gula pasir yang dipenuhi dar impor luar negeri. (Baca: Pemprov Sumsel Ikuti Penyampaian Laporan Kajian Ombudsman RI )

"Melihat perkembangan inflasi hingga Juni 2020, inflasi Sumsel pada tahun 2020 diperkirakan terkendali pada rentang 3,0+1 persen dengan kecenderungan bias ke bawah. Hal ini tidak lepas dari peran aktif dan sinergi yang baik antara Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Sumsel dan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi kebijakan," tandasnya.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More