Memilukan! Tak Ada Akses Jalan, Ibu Hamil di Pinrang Ditandu 7 km
loading...
A
A
A
PINRANG - Belum adanya akses jalan yang memadahi, membuat seorang ibu hamil yang hendak dioperasi harus ditandu sejauh 7 km untuk menuju ke Puskesmas Salimbongan. Peristiwa tersebut, terjadi di Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Warga dengan bergotong royong beramai-ramai, menandu ibu hamil tersebut menyusuri tepian sungai dan jalan terjal di perbukitan untuk sampai di jalan desa. Sesampainya di jalan desa, ibu hamil itu diangkut dengan mobil berpenggerak empat roda menuju ke Puskemas Salimbongan.
Dalam rekaman video amatir milik warga, terlihat warga bergotong royong menandu ibu hamil yang diketahui bernama Asmia tersebut, menggunakan sarung dan batang bambu. Video tersebut akhirnya viral di media sosial.
Upaya keras warga untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dan bayinya tersebut, akhirnya berujung pilu. Ibu dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia, setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Lasinrang, Kabupaten Pinrang.
Sub Kordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Pinrang, Irma Nurna Ningsih menjelaskan, peristiwa ibu hamil ditandu ke Puskesmas Salimbongan tersebut, berawal dari laporan bidan desa yang harus merujuk pasien ibu hamil.
"Malam sebelum ibu hamil itu ditandu ke Puskesmas Salimbongan, bidan desa mendapatkan laporan kalau kondisi ibu hamil itu mengalami nyeri perut, dan tidak ada denyut nadi pada janin. Bidan desa meminta ibu hamil itu dibawa ke puskesmas malam itu juga, tetapi karena malam itu hujan dan badai, akhirnya baru beosk paginya dibawa dengan ditandu," tuturnya.
Dari laporan bidan desa yang diterimanya, sesuai jadwal ibu hamil itu harusnya melahirkan pada bulan Februari mendatang, sehingga belum ditempatkan di rumah tunggu Puskesmas Salimbongan. "Biasanya pasien yang jauh, akan ditempatkan di rumah tunggu," ungkapnya.
Warga dengan bergotong royong beramai-ramai, menandu ibu hamil tersebut menyusuri tepian sungai dan jalan terjal di perbukitan untuk sampai di jalan desa. Sesampainya di jalan desa, ibu hamil itu diangkut dengan mobil berpenggerak empat roda menuju ke Puskemas Salimbongan.
Dalam rekaman video amatir milik warga, terlihat warga bergotong royong menandu ibu hamil yang diketahui bernama Asmia tersebut, menggunakan sarung dan batang bambu. Video tersebut akhirnya viral di media sosial.
Baca Juga
Upaya keras warga untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dan bayinya tersebut, akhirnya berujung pilu. Ibu dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia, setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Lasinrang, Kabupaten Pinrang.
Sub Kordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Pinrang, Irma Nurna Ningsih menjelaskan, peristiwa ibu hamil ditandu ke Puskesmas Salimbongan tersebut, berawal dari laporan bidan desa yang harus merujuk pasien ibu hamil.
"Malam sebelum ibu hamil itu ditandu ke Puskesmas Salimbongan, bidan desa mendapatkan laporan kalau kondisi ibu hamil itu mengalami nyeri perut, dan tidak ada denyut nadi pada janin. Bidan desa meminta ibu hamil itu dibawa ke puskesmas malam itu juga, tetapi karena malam itu hujan dan badai, akhirnya baru beosk paginya dibawa dengan ditandu," tuturnya.
Dari laporan bidan desa yang diterimanya, sesuai jadwal ibu hamil itu harusnya melahirkan pada bulan Februari mendatang, sehingga belum ditempatkan di rumah tunggu Puskesmas Salimbongan. "Biasanya pasien yang jauh, akan ditempatkan di rumah tunggu," ungkapnya.
(eyt)