Banjir Terjang Barru, Akses Jalan ke Makassar, Parepare, dan Soppeng Terputus
loading...
A
A
A
BARRU - Cuaca ekstrem yang melanda hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir .
Seperti di Kabupaten Barru, akses masuk dan keluar daerah terputus akibat banjir yang mulai terjadi Sabtu (21/12/2024) dini hari.
Tidak hanya jalan raya yang terputus, ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah terendam banjir.
“Banjir terjadi sejak dini hari. Jalan terendam dan air masuk ke rumah warga sejak tadi Subuh,” ujar Najamuddin, warga Dusun Bottolampe, Desa Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sabtu (21/12/2024).
Menurut dia, di desanya air sudah mencapai 1 meter dan jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Bahkan akses menuju Kabupaten Soppeng melalui jalur Pekkae sudah tertutup air dan tidak bisa dilalui.
“Sekarang sudah ada bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir,” ucapnya.
Kemacetan parah juga terjadi di jalur trans Sulawesi Menuju Makassar dan Parepare karena air juga sudah menutupi jalan. “Hari ini (Sabtu) saya rencana menjemput anak di Pondok Pesantren Hasan Yamani Parappe, Polman, tapi karena jalan tidak bisa dilalui makanya batal,” ujar guru Madrasah di Barru ini.
Kepala Desa Lompo Tengah Arif Pabiseang menuturkan kondisi banjir di desanya terpantau masih tinggi sekali sementara hujan belum berhenti.
“Insyaallah kami dari pemerintah desa dan bersama tim evakuasi Tanggap Darurat Bencana (Tagana) akan tetap melakukan pengawalan dan mengamankan serta mengevakuasi warga yang berisiko (orang tua) ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Hampir semua dusun di desanya terkena banjir, dari 6 dusun yang ada hanya satu dusun yang tidak terdampak. “5 dusun terendam, ratusan rumah 4 sekolah dan 3 masjid terendam banjir,” ujar Arif.
Dari 5 dusun yang terendam, Dusun Botto Lampe paling parah karena air sudah sampai ke rumah panggung ketinggian air hampir 2 meter.
Saat ini pihaknya bersama tim Tagana Desa yang berjumlah 50 orang berada di lokasi banjir dan siaga serta melakukan evakuasi kepada warga yang membutuhkan pertolongan.
Seperti di Kabupaten Barru, akses masuk dan keluar daerah terputus akibat banjir yang mulai terjadi Sabtu (21/12/2024) dini hari.
Tidak hanya jalan raya yang terputus, ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah terendam banjir.
“Banjir terjadi sejak dini hari. Jalan terendam dan air masuk ke rumah warga sejak tadi Subuh,” ujar Najamuddin, warga Dusun Bottolampe, Desa Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sabtu (21/12/2024).
Menurut dia, di desanya air sudah mencapai 1 meter dan jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Bahkan akses menuju Kabupaten Soppeng melalui jalur Pekkae sudah tertutup air dan tidak bisa dilalui.
“Sekarang sudah ada bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir,” ucapnya.
Kemacetan parah juga terjadi di jalur trans Sulawesi Menuju Makassar dan Parepare karena air juga sudah menutupi jalan. “Hari ini (Sabtu) saya rencana menjemput anak di Pondok Pesantren Hasan Yamani Parappe, Polman, tapi karena jalan tidak bisa dilalui makanya batal,” ujar guru Madrasah di Barru ini.
Kepala Desa Lompo Tengah Arif Pabiseang menuturkan kondisi banjir di desanya terpantau masih tinggi sekali sementara hujan belum berhenti.
“Insyaallah kami dari pemerintah desa dan bersama tim evakuasi Tanggap Darurat Bencana (Tagana) akan tetap melakukan pengawalan dan mengamankan serta mengevakuasi warga yang berisiko (orang tua) ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Hampir semua dusun di desanya terkena banjir, dari 6 dusun yang ada hanya satu dusun yang tidak terdampak. “5 dusun terendam, ratusan rumah 4 sekolah dan 3 masjid terendam banjir,” ujar Arif.
Dari 5 dusun yang terendam, Dusun Botto Lampe paling parah karena air sudah sampai ke rumah panggung ketinggian air hampir 2 meter.
Saat ini pihaknya bersama tim Tagana Desa yang berjumlah 50 orang berada di lokasi banjir dan siaga serta melakukan evakuasi kepada warga yang membutuhkan pertolongan.
(jon)