Kehebatan Kapal Perang Majapahit, Ramping Muat Banyak Pasukan Dilengkapi Meriam Cetbang

Minggu, 01 Januari 2023 - 07:35 WIB
loading...
Kehebatan Kapal Perang Majapahit, Ramping Muat Banyak Pasukan Dilengkapi Meriam Cetbang
Majapahit dikenal memiliki kekuatan perang kuat dan tak tertandingi di zamannya. Kapal perangnya mampu menampung 200-1.000 prajurit dilengkapi meriam cetbang. Foto/Ilustrasi/Dunia Pendidikan
A A A
MAJAPAHIT dikenal memiliki kekuatan perang yang kuat dan tak tertandingi di zamannya. Kapal perang Kerajaan Majapahit mampu menampung ratusan orang beserta perlengkapan perang.

Kapal perang ini digunakan untuk melakukan ekspedisi maritim ke sejumlah wilayah di Nusantara. Armada laut Kerajaan Majapahit berkembang pesat dan menjadi kekuatan militer yang disegani saat dipimpin oleh Mpu Nala dengan pengawasan Maha Patih Gajah Mada.



Kapal perang Majapahit sangat digdaya dan ditakuti kala itu lantaran lebih canggih dan kuat dibandingkan kapal milik kerajaan lainnya.

Semua itu berkat kepiawaian Mpu Nala dalam membuat kapal kayu yang andal dipakai untuk peperangan. Di awal Mpu Tala memimpin, Angkatan Laut Majapahit menggunakan kapal-kapal perang bekas tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menaklukkan Jawa pada saat pemerintahan Kertanegara.

Kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit kala itu masih lemah dan belum memiliki strategi perang dan komandan yang hebat. Maha Patih Gajah Mada kemudian meminta Mpu Tala membenahi angkatan laut Majapahit untuk mewujudkan Sumpah Palapa guna menyatukan wilayah Nusantara.

Mpu Nala mampu membenahi kapal perang dan memimpin armada laut Majapahit banyak diulas dalam buku "Jayaning Majapahit: Kisah Para Kesatria Penjaga Samudra" tulisan Agus S Serono, dan buku "Majapahit Peradaban Maritim" karya Irawan Joko.


Setelah dilantik oleh Raja Majapahit, Tribhuwana Tunggadewi sebagai Panglima Angkatan Laut Kerajaan Majapahit, Mpu Nala langsung bergerak cepat membenahi angkatan laut Majapahit.

Penguatan angkatan laut Majapahit dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan prajurit, serta kualitas kapal perangnya.

Laksamana Nala langsung turun dan memimpin pasukannya di Pelabuhan Ujung Galuh atau sekarang jadi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang saat itu menjadi pangkalan angkatan laut Kerajaan Majapahit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)