Kisah Pemerintahan Amangkurat III Picu Perpecahan di Kerajaan Mataram
loading...
A
A
A
Pada masa pemerintahan PB II inilah terjadi pemberontakan yang sangat besar yang di beri nama Geger Pecinan Kartosuro sekitar tahun 1743. Pemberontakan Cina yang membawa dampak buruk bagi Keraton Kartasura.
Dinamakan geger pecinan karena yang memimpin pemberontakan adalah Raden Mas Garendhi Putra Amangkurat IV dan merupakan cucu dari Amangkurat III.
Pemberontakan Raden Mas Garendhi didasarkan atas hak waris kakeknya yang diambil pamannya, Pangeran Puger atau Paku Buwono (PB) I. Untuk merebut kembali warisan kakeknya Amangkurat III. Maka Raden Mas Garendhi memanfaatkan tentara cina dari Semarang.
"Makannya silsilah Keraton Kasunanan itu zig-zag tidak lurus.Beda dengan Keraton Jogjakarta atau Pura Mangkunegaran. Karena Raden Mas Garendhi tinggal di wilayah Sunan Kuning maka Garendhi juga bergelar Sunan Kuning (Sunan Mas) atau Sunan Amangkurat Mas,"katannya.
Dengan kekuatan pasukan cina yang sangat besar akhirnya Sunan Kuning menggempur Keraton Kartosuro. Hebatnya, sejata yang digunakan, meskipun sangat sederhana berupa mercon (Petasan) yang di banting. Pasukan pimpinan Sunan Kuning mampu membuat prajurit Keraton Kartosuro kocar kacir.
"Orang cina itukan ahli membuat mesiu. Nah,meskipun sederhana, mercon itu dipakai untuk menyerang. Dan Prajurit Keraton Kartosuro itu mengira mercon adalah suara bom hingga kocar-kacir,"jelasnya.
Pasukan Garendhi langsung masuk ke jantung pertahanan Kartosuro yaitu benteng Cempuri dengan cara menjebol benteng dengan menggunakan linggis dan tombak tepat dimana kamar Raja berada. Bahkan hingga saat ini bukti sejarah tembok Keraton Kartosuro yang jebol saat geger pecinan tersebut masih bisa ditemukan.
Karena geger pecina tersebut PB II melarikan diri ke Ponorogo dan setahun kemudian dengan bantuan orang Ponorogo PB II kembali merebut kekuasaan yang sempat terlepas pada tahun 1744 akhirnya Sunan Amangkurat Mas kalah dan kembali ke wilayah Sunan Kuning.
PB II kembali menguasai Keraton Kartosuro. Namun kondisi Keraton sudah hancur tak tersisa karena geger pecinan. "Karena orang Cina itu kalau merebut suatu wilayah disamping merebut harta kekayaanya juga menghancurkan wilayah yang ditempatinya,"katanya.
Seperti halnya leluhurnya Amangkurat II, PB II berniat membangun keraton yang baru lagi. Pasalnya, Keraton yang sempat jatuh ketangan musuh, dianggap sudah tidak ada wibawanya lagi.
Dinamakan geger pecinan karena yang memimpin pemberontakan adalah Raden Mas Garendhi Putra Amangkurat IV dan merupakan cucu dari Amangkurat III.
Pemberontakan Raden Mas Garendhi didasarkan atas hak waris kakeknya yang diambil pamannya, Pangeran Puger atau Paku Buwono (PB) I. Untuk merebut kembali warisan kakeknya Amangkurat III. Maka Raden Mas Garendhi memanfaatkan tentara cina dari Semarang.
"Makannya silsilah Keraton Kasunanan itu zig-zag tidak lurus.Beda dengan Keraton Jogjakarta atau Pura Mangkunegaran. Karena Raden Mas Garendhi tinggal di wilayah Sunan Kuning maka Garendhi juga bergelar Sunan Kuning (Sunan Mas) atau Sunan Amangkurat Mas,"katannya.
Dengan kekuatan pasukan cina yang sangat besar akhirnya Sunan Kuning menggempur Keraton Kartosuro. Hebatnya, sejata yang digunakan, meskipun sangat sederhana berupa mercon (Petasan) yang di banting. Pasukan pimpinan Sunan Kuning mampu membuat prajurit Keraton Kartosuro kocar kacir.
"Orang cina itukan ahli membuat mesiu. Nah,meskipun sederhana, mercon itu dipakai untuk menyerang. Dan Prajurit Keraton Kartosuro itu mengira mercon adalah suara bom hingga kocar-kacir,"jelasnya.
Pasukan Garendhi langsung masuk ke jantung pertahanan Kartosuro yaitu benteng Cempuri dengan cara menjebol benteng dengan menggunakan linggis dan tombak tepat dimana kamar Raja berada. Bahkan hingga saat ini bukti sejarah tembok Keraton Kartosuro yang jebol saat geger pecinan tersebut masih bisa ditemukan.
Karena geger pecina tersebut PB II melarikan diri ke Ponorogo dan setahun kemudian dengan bantuan orang Ponorogo PB II kembali merebut kekuasaan yang sempat terlepas pada tahun 1744 akhirnya Sunan Amangkurat Mas kalah dan kembali ke wilayah Sunan Kuning.
PB II kembali menguasai Keraton Kartosuro. Namun kondisi Keraton sudah hancur tak tersisa karena geger pecinan. "Karena orang Cina itu kalau merebut suatu wilayah disamping merebut harta kekayaanya juga menghancurkan wilayah yang ditempatinya,"katanya.
Seperti halnya leluhurnya Amangkurat II, PB II berniat membangun keraton yang baru lagi. Pasalnya, Keraton yang sempat jatuh ketangan musuh, dianggap sudah tidak ada wibawanya lagi.