Kenang Korban Tsunami, Nelayan dan Anak-anak Lampulo Gelar Doa Bersama
loading...
A
A
A
BANDA ACEH - Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, merupakan desa yang berada tepat di bibir pantai paling utara Kota Banda Aceh. Desa tersebut juga menjadi salah satu desa terparah dihantam gelombang tsunami yang menelan korban jiwa mencapai 4.500 jiwa.
Pada peringatan tsunami ke-18, ratusan nelayan dan anak-anak mereka yang menjadi korban bencana dahsyat abad ini, menggelar doa bersama untuk para korban yang meninggal dunia kala itu.
Anak yatim piatu dan keluarga korban tsunami ini, datang dari sepuluh desa yang berada di pesisir Pantai Lampulo, dan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan oleh warga setempat melalui Panglima Laot.
"Meski 18 tahun sudah bencana ini telah berlalu, namun saat-saat terjadinya gelombang tsunami hingga kini masih dirasakan warga Lampulo," ujar Tarmizi, panitia acara doa bersama.
Baca: Serangan Kera Ekor Panjang Makin Merajalela, Petani di Gunungkidul Kebingungan.
Kepala Desa Lampulo Alta Zaini mengatakan, untuk mengenang para arwah dari peristiwa tsunami Aceh, semua aktivitas para nelayan di kawasan Lampulo Banda Aceh, mulai dari melaut, berjualan dihentikan setengah hari setiap 26 Desember pasca tsunami.
"Selain itu dalam kesempatan yang sama panitia turut juga memberi santunan kepada empat ratus anak yatim piatu di sekitar pesisir pantai," ujar Alta.
Pada peringatan tsunami ke-18, ratusan nelayan dan anak-anak mereka yang menjadi korban bencana dahsyat abad ini, menggelar doa bersama untuk para korban yang meninggal dunia kala itu.
Anak yatim piatu dan keluarga korban tsunami ini, datang dari sepuluh desa yang berada di pesisir Pantai Lampulo, dan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan oleh warga setempat melalui Panglima Laot.
"Meski 18 tahun sudah bencana ini telah berlalu, namun saat-saat terjadinya gelombang tsunami hingga kini masih dirasakan warga Lampulo," ujar Tarmizi, panitia acara doa bersama.
Baca: Serangan Kera Ekor Panjang Makin Merajalela, Petani di Gunungkidul Kebingungan.
Kepala Desa Lampulo Alta Zaini mengatakan, untuk mengenang para arwah dari peristiwa tsunami Aceh, semua aktivitas para nelayan di kawasan Lampulo Banda Aceh, mulai dari melaut, berjualan dihentikan setengah hari setiap 26 Desember pasca tsunami.
"Selain itu dalam kesempatan yang sama panitia turut juga memberi santunan kepada empat ratus anak yatim piatu di sekitar pesisir pantai," ujar Alta.
(nag)