Ibas Dorong UMKM Keripik Tempe di Trenggalek Naik Kelas
loading...
A
A
A
TRENGGALEK - Perajin keripik tempe didorong untuk naik kelas dan menghasilkan produk yang lebih variatif dan bernilai tinggi. Hal itu seperti para perajin di Desa Bendorejo, Trenggalek, Jawa Timur.
Di tangan ibu-ibu Desa Bendorejo, Trenggalek tempe dapat diolah menjadi jajanan khas berupa keripik yang renyahnya awet tahan lama.
Hal inilah yang menarik perhatian Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk datang langsung ke sentra produksi keripik tempe sagu Mekar Jaya, Rabu (21/12/2022).
Pada kunjungannya ke sentra UMKM keripik tempe sagu di Desa Bendorejo, Ibas mencoba langsung proses produksi. Mulai mencelupkan ke air garam dan langsung digoreng di kuali besar.
“Ini saya coba langsung keripiknya, baru digoreng sekali saja rasanya sudah nyuus. Apalagi kalau digoreng dua kali, rasanya nyuus, mantep,” katanya saat mencoba keripik tempe.
Dia berharap Usaha Mikro Kecil dan Mandiri (UMKM) di Desa Bendorejo berupa keripik tempe terus maju dan berkembang.
"Semoga UMKM-UMKM seperti ini jangan sampai punah, tetapi terus berkembang. Mungkin tidak hanya keripik tempe sagu saja produksinya, tetapi bisa juga keripik sale pisang, atau keripik-keripik lainnya agar Trenggalek terus maju," imbuh Ibas.
Perajin tempe keripik di Desa Bendorejo mulai berproduksi sejak 2008. Saat ini bisa menghasilkan lebih dari 500 bungkus setiap harinya.
Mereka mengungkapkan tantangan yang dihadapi yakni bahan baku serta harga-harga yang masih tinggi, seperti minyak dan tepung.
Di tangan ibu-ibu Desa Bendorejo, Trenggalek tempe dapat diolah menjadi jajanan khas berupa keripik yang renyahnya awet tahan lama.
Hal inilah yang menarik perhatian Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk datang langsung ke sentra produksi keripik tempe sagu Mekar Jaya, Rabu (21/12/2022).
Pada kunjungannya ke sentra UMKM keripik tempe sagu di Desa Bendorejo, Ibas mencoba langsung proses produksi. Mulai mencelupkan ke air garam dan langsung digoreng di kuali besar.
“Ini saya coba langsung keripiknya, baru digoreng sekali saja rasanya sudah nyuus. Apalagi kalau digoreng dua kali, rasanya nyuus, mantep,” katanya saat mencoba keripik tempe.
Dia berharap Usaha Mikro Kecil dan Mandiri (UMKM) di Desa Bendorejo berupa keripik tempe terus maju dan berkembang.
"Semoga UMKM-UMKM seperti ini jangan sampai punah, tetapi terus berkembang. Mungkin tidak hanya keripik tempe sagu saja produksinya, tetapi bisa juga keripik sale pisang, atau keripik-keripik lainnya agar Trenggalek terus maju," imbuh Ibas.
Perajin tempe keripik di Desa Bendorejo mulai berproduksi sejak 2008. Saat ini bisa menghasilkan lebih dari 500 bungkus setiap harinya.
Mereka mengungkapkan tantangan yang dihadapi yakni bahan baku serta harga-harga yang masih tinggi, seperti minyak dan tepung.