Dorong UMKM di Jambi Naik Kelas, Gubernur Gandeng PNM
loading...
A
A
A
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi naik kelas. Hal itu disampaikan saat acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang bertempat di Gedung Ratu Convention Center (RCC) Jambi.
Pemprov Jambi membangun kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membantu kegiatan UMKM di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Hal ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Kota Jambi.
Al Haris mengatakan bahwa kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha untuk emak emak pengusaha ultra mikro ini merupakan salah satu bentuk kerja konkret PNM untuk memberdayakan UMKM di Provinsi Jambi. Khususnya bagi pengusaha perempuan ultra mikro di Provinsi Jambi.
“Kegiatan ini selaras dengan Program DUMISAKE Pemerintah Provinsi Jambi yang memberikan bantuan modal kerja bagi UMKM. Salah satunya yang menjadi sasaran penerima bantuan modal kerja adalah usaha kecil mak-mak. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, per November Tahun 2022, Bantuan Modal Kerja untuk mak-mak dari Program DUMISAKE tersebut telah terealisasi sebanyak 280 untuk PKH dan 212 untuk non PKH,” kata Gubernur Al Haris dikutip Sabtu (21/7/2023).
Event ini mengusung tema “Emak-emak Pengusaha Padek Ekonomi Keluargo Naek (Pengusaha Wanita Cerdas Ekonomi Keluarga Naik Kelas)”.
Dalam kesempatan yang sama, pihak PNM juga telah memberikan pendampingan dan pelatihan usaha secara reguler dan berkelanjutan. Pendampingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga usaha yang dijalankan pelaku usaha dapat makin berkembang dan naik kelas.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menjelaskan saat ini jumlah nasabah aktif PNM Mekaar telah mencapai angka 14,7 juta, di mana 100 persen adalah ibu-ibu pra-sejahtera.
"Katakan masing-masing ibu memiliki satu orang anak sehingga ada 14,7 juta anak yang diberikan pembelajaran hidup tentang kewirausahaan, dan diharapkan suatu saat si anak akan menjadi pejuang UMKM Indonesia masa depan,” ungkapnya.
Arief menyebut ada tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif yang hingga 31 Juni 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp33,2 triliun kepada nasabah.
Sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.
Lihat Juga: Perkuat Industri Kreatif dan UMKM, Airin-Ade Hadirkan Program Kreasi serta Community Center
Pemprov Jambi membangun kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membantu kegiatan UMKM di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Hal ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Kota Jambi.
Baca Juga
Al Haris mengatakan bahwa kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha untuk emak emak pengusaha ultra mikro ini merupakan salah satu bentuk kerja konkret PNM untuk memberdayakan UMKM di Provinsi Jambi. Khususnya bagi pengusaha perempuan ultra mikro di Provinsi Jambi.
“Kegiatan ini selaras dengan Program DUMISAKE Pemerintah Provinsi Jambi yang memberikan bantuan modal kerja bagi UMKM. Salah satunya yang menjadi sasaran penerima bantuan modal kerja adalah usaha kecil mak-mak. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, per November Tahun 2022, Bantuan Modal Kerja untuk mak-mak dari Program DUMISAKE tersebut telah terealisasi sebanyak 280 untuk PKH dan 212 untuk non PKH,” kata Gubernur Al Haris dikutip Sabtu (21/7/2023).
Event ini mengusung tema “Emak-emak Pengusaha Padek Ekonomi Keluargo Naek (Pengusaha Wanita Cerdas Ekonomi Keluarga Naik Kelas)”.
Dalam kesempatan yang sama, pihak PNM juga telah memberikan pendampingan dan pelatihan usaha secara reguler dan berkelanjutan. Pendampingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga usaha yang dijalankan pelaku usaha dapat makin berkembang dan naik kelas.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menjelaskan saat ini jumlah nasabah aktif PNM Mekaar telah mencapai angka 14,7 juta, di mana 100 persen adalah ibu-ibu pra-sejahtera.
"Katakan masing-masing ibu memiliki satu orang anak sehingga ada 14,7 juta anak yang diberikan pembelajaran hidup tentang kewirausahaan, dan diharapkan suatu saat si anak akan menjadi pejuang UMKM Indonesia masa depan,” ungkapnya.
Arief menyebut ada tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif yang hingga 31 Juni 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp33,2 triliun kepada nasabah.
Sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.
Lihat Juga: Perkuat Industri Kreatif dan UMKM, Airin-Ade Hadirkan Program Kreasi serta Community Center
(shf)