KAUJE dan CEC Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif di Bojonegoro Naik Kelas
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Kolaborasi berkelanjutan antara Creative Economy Center (CEC) dengan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) kembali dilaksanakan dalam diskusi di Bojonegoro, Jawa Timur. Sinergi ini berusaha mendorong pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) bisa naik kelas menembus pasar global.
Hal ini didasari adanya image bahwa Indonesia adalah negara eksportir bahan baku harus mulai dirubah menjadi eksportir produk jadi, terutama untuk Bojonegoro.
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Bojonegoro yang luar biasa, perlu diimbangi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar pelaku ekonomi kreatif bisa naik kelas ke tingkat ekspor.
Sebut saja aneka produk berbahan kayu, kain ecoprint, beragam produk herbal dan makanan kering di Bojonegoro yang memiliki peluang bagus untuk ekspor ke Eropa dan Australia.
Arif Purwanto selaku salah satu narasumber dalam kegiatan ini menyatakan bahwa pentingnya mapping dan riset sebelum memutuskan untuk memasuki dunia ekspor.
"Mapping perlu dilaksanakan untuk menganalisa ketertarikan dari beberapa negara yang selanjutnya disusul dengan riset kapasitas produksi terkait bahan baku yang berkelanjutan," katanya, dikutip Senin (20/1/2025).
Sedangkan Ketua CEC Adib Nurdiyanto menyampaikan bahwa pelaku ekonomi kreatif juga perlu lebih semangat mengikuti fasilitasi sertifikat HACCP dan fasilitasi uji laboratorium yang juga menjadi syarat administrasi pelaku ekspor.
Hal ini didasari adanya image bahwa Indonesia adalah negara eksportir bahan baku harus mulai dirubah menjadi eksportir produk jadi, terutama untuk Bojonegoro.
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Bojonegoro yang luar biasa, perlu diimbangi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar pelaku ekonomi kreatif bisa naik kelas ke tingkat ekspor.
Sebut saja aneka produk berbahan kayu, kain ecoprint, beragam produk herbal dan makanan kering di Bojonegoro yang memiliki peluang bagus untuk ekspor ke Eropa dan Australia.
Arif Purwanto selaku salah satu narasumber dalam kegiatan ini menyatakan bahwa pentingnya mapping dan riset sebelum memutuskan untuk memasuki dunia ekspor.
"Mapping perlu dilaksanakan untuk menganalisa ketertarikan dari beberapa negara yang selanjutnya disusul dengan riset kapasitas produksi terkait bahan baku yang berkelanjutan," katanya, dikutip Senin (20/1/2025).
Baca Juga
Sedangkan Ketua CEC Adib Nurdiyanto menyampaikan bahwa pelaku ekonomi kreatif juga perlu lebih semangat mengikuti fasilitasi sertifikat HACCP dan fasilitasi uji laboratorium yang juga menjadi syarat administrasi pelaku ekspor.